ANDAI BUKU SEPOTONG PIZZA
Begitu judul buku yang ditulis oleh pak Hernowo, salah satu editor penerbit Mizan dan pendidik di SMA Muthahhari Bandung. Alhamdulillah berkesempatan belajar langsung dengan beliau khususnya menulis. Tapi saya bukan mau menceritakan perguruan saya ke pak Hernowo. Hehehe.. saya cuma mengutip istilah beliau "Andai buku sepotong pizza", kebayangkan bagaimana buku akan menjadi sebuah santapan lezat yang mengenyangkan dan menutrisi otak. Tapi, sayangnya, hari ini buku masih menjadi nomor sekian jika dibanding dengan barang elektronik atau barang lainnya. Anak-anak kita, atau bahkan mungkin kita masih belum terbiasa bercengkrama dengan buku, yang konon adalah jendelanya dunia. Anak-anak kita masih enggan untuk membuka lembaran demi lembaran menambah gizi pada kepalanya. Kenapa? Ya... Barangkali memang iklim dan budaya kita yang masih rendah minat bacanya. Benar nggak? Allahu A'lam... Tapi coba ayok kita tes deh, lebih pingin beli buku atau hp?, Hahahaha... Kayaknya HP ya. Apalagi perkembangan HP sekarang benar-benar menggoda, banyak fitur dan aplikasi yang menurut saya malah kurang memberikan pengaruh positif bagi perkembangan karakter dan kepribadian anak. Dan katanya lagi, sekarang zaman digital, apa-apa mesti pake HP android. Bahkan sekarang belajar juga sudah pake HP, daring istilahnya. syukur-syukur anak memang belajar, yang saya khawatir malah kepencet aplikasi game, karena gak sengaja katanya, hahahaha... Akhirnya si ibu yang darting... (Darah tinggi). Apa iya bisa maksimal?, Belajar tatap muka saja sudah banyak meninggalkan masalah, apalagi daring. Hmmm .. sudahlah, daripada kita kritisi sistem daring, lebih baik fokus pada menciptakan budaya belajar anak, lewat membaca buku.
Ayah dan ibu, ayo sudah bisa mulailah membelikan anak buku-buku, buku menarik yang buat mereka melirik, dibuat raknya di rumah seindah mungkin, supaya menumbuhkan rasa selera pada buku. Ibarat makanan, platting itu penting, bisa ngundang selera kan?,. ayah, ibu.... ayo Luangkan waktunya untuk dampingi anak membaca. Dan jangan lupa, ayah, ibu, mulai juga dong membaca, daripada ketak ketuk HP baca status yang tak lurus, mending buka buku membaca hal yang lebih bermanfaat. Dengan begitu, kita sudah mulai merintis menumbuhkan budaya baca di rumah. Jangan cuma asyik buat taman bunga, tapi, ayoklah untuk asyik juga membuat taman baca. Kalau begini, yakinlah, anak-anak akan merasa lebih baik dalam belajar, Karena mereka mulai menemukan hobi baru, yaitu membaca. Bukankah membaca perintah Allah SWT? "Bacalah, bacalah dengan nama Tuhan-mu yang menciptakan....dst". Nah, baru deh, "Andai buku sepotong pizza", menjadi kenyataan, bukan cuma impian.
Allahu A'lam
Sys okt 2020Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar