Sekolah yang bagus

Siapa yang tak mau belajar di sekolah yang bagus dan favorit?, Pastinya semua orang pingin dong. Namun, untuk bisa diterima, banyak tantangan yang harus dilalui mulai dari fisik, mental, kemampuan, koneksi, dan yang terpenting, duit. Itulah syarat-syarat pada umumnya. Memang, tidak semua syarat itu diperlukan, dan tidak semua sekolah yang bagus memiliki persyaratan yang sama persis.

Ngomong-ngomong, seperti apa sih sekolah yang bagus itu?. Wah, tema kali ini agak berat ya.. hehehe, maklum karena belum tentu semua punya pandangan yang sama tentang ini. Boleh-boleh saja sih, karena orang bebas berpendapatkan? Termasuk saya lho. Hehe.

Di negara kita ini, sekolah yang bagus itu ukurannya akreditasi. Semakin tinggi nilainya, semakin menunjukkan bagusnya sekolah itu. Semakin rendah, maka sebaliknya. Melalui sistem akreditasi ini, Badan Akreditasi Nasional lah yang berwenang memberi dan menjustifikasi sebuah sekolah bagus apa tidak. Biasanya, penilaian berdasarkan 8 standar yang sudah ditetapkan.

Untuk mengukurnya, para petugas dari BAN SM (Badan Akreditasi Nasional Sekolah dan Madrasah) akan melakukan visitasi, mengamati, dan menilai. Setelah utak atik sesuai SOP, asesorpun memberi nilai angka dan huruf. Betapa bahagianya sang kepala sekolah kalau nilainya dapat A.

Namun, sudahkah akreditasi tersebut menjamin bahwa sekolah itu bagus?.

Yang jelas sesuai peraturan yang berlaku maka sekolah yang nilai akreditasinya A, layak disebut bagus.

Menurut saya, ada tiga hal yang harus benar-benar diamati apakah sebuah sekolah bagus atau tidak. Yaitu kurikulumnya, baik itu intra kurikulernya, ekstrakurikulernya, dan hidden kurikulernya. Ketiga ini harus seiring dan sejalan. Ketiganya harus hidup, dan sesuai dengan visi misi sebuah sekolah. Hidden kurikulum dimaksudkan untuk membentuk anak memiliki karakter dan akhlak yang baik, Intrakurikulum mengakomodir kecerdasan intelektual anak, ekstrakurikuler mengakomodir kecerdasan psikomotorik anak, termasuk di dalamnya minat dan bakat. (Berlanjut)

Wallahu A'lam