Anugerah Terindah dari Illahi (Tatangan Gurusiana, Tantangan Hari ke- 27)
Dua anak yang terlahir dari ibu yang sama memiliki sifat yang berbeda-beda. Apa lagi dari ibu- ibu yang berbeda dan mereka tergabung dalam satu kelas dengan satu walikelas sebagai pengganti orang tuanya. Perbedaan sifat ini tidak hanya terjadi ketika telah besar saja, tetapi dari cara seorang ibu mengalami kontraksi melahirkanpun berbeda-beda.
Begitu pulalah yang saya alami, mempunyai dua anak yang berbeda jenis kelamin. Penglaman melahirkan keduanya berbeda pula.
Enam tahun empat bulan yang lalu, saya mengalami pendaharahan dipagi hari, padahal waktu itu usia kandungan saya baru 7 bulan 13 hari. Ketika di periksa oleh dokter dan ditanya apakah saya merasakan rasa sakit. Ketika itu saya memang tidak merasakan sakit apa-apa. Saya diberi obat dan disuruh istirahat.
Setelah itu saya dibawa suami pulang dan suamipun berangkat ke kantornya. Ketika itu suami saya tugas keluar kota. Dan saya minta izin kekepala sekolah tidak masuk hari itu dan istirahat di rumah. Sejak pagi hingga Ashar saya baik-baik saja. Namun setelah itu rasa sakit tidak hingga datang hilang timbul. Namun suami saya belum juga pulang.
Magrib sudah berkumandang, saya menunggu suami sholat terlebih dahulu. Setelah itu berangkat ke kinik tempat dokter pagi tadi saya datangi. Satu jam saya menunggu, karena dokter tersebut menangani pasien dengan kasus bekas operasinya terinfeksi. Rasa sakit makin menjadi-jadi, datangnya tiap sebentar. Tibalah giliran saya dan dokternya menyarankan agar saya di rawat, istirahat total ucapnya kala itu. Surat rujukanpun saya terima. Saya dilarikan ke rumah sakit islam yang ada di daerah saya. Sampai disana saya diperiksa, lima menit kemudian, saya merasakan basah , ada sesuatu yang keluar. Ternyata air ketuban saya sudah pecah.
Ketika di ruang bersalin saya diperiksa ulang, ternyata saya katanya sudah bukaan 10, entah apa artinya. Tetapi bagi orang kampung itu menandakan tinggal tenaga saja lagi untuk melahirkan secara normal.
Alhadulillah rasa sakit yang saya rasakan lebih kurang 3 jam itu melahirkan seorang anak laki-laki. Saya bahagia dia lahir dengan selamat walau dalam kondisi prematur. Dua puluh hari berada dalam inkubator rumah sakit. Dan sekarang anak laki-laki saya ini sudah tumbuh seperti anak-anak seumurnya.
Lain halnya dengan anak yang kedua. Paginya, kakak dari bapak saya meninggal kala itu. Saya dan anak saya ketika itu berumur dua tahun empat bulan datang kesana untuk takziah. Rumah almarhum memiliki tangga yang sukup tinggi, karena rumahnya berupa rumah gadang. Karena turun naik tangga menuruti anak bujang saya yang cukup aktif bergerak, menguras tenaga saya.
Selesai takziah saya sempatkan diri berurut dan pergi ke pasar ibuh di daerah saya. Pasar tradisional yang menjual berbagai macam perlengkapan dapur. Selesai berelanja saya langsung pulang dan memasak lauk pauk yang akan disantap.
Suara azan asharpun berkumandang, saya bersegera melaksanankan sholat. Selesai sholat maka saya mengajak anak laki-lakikecilku mandi. Tidak beberapa lama setelah itu, setiap langkah saya mengeluarka air. Melangkah lagi air yang keluar semakin deras. Suamipun pulang dan langsung membawa saya kerumah sakit ibu dan anak. Disana saya diperiksa ternyata saya memang akan melahirkan. Kemudian saya dibawa keruang bersalin. Saya diinjeksi agar saya merasakan rasa sakit.
Infus dipasang di tangan kiri saya. Rekasi infus tersebut menurut perawat yang bertugas ketika itu minimal 6 jam. Saya tidak bisa membayangkan terbaring begiu saja dalam waktu yang cukup lama. Azan magrib berkumandang, beriringan dengan rasa sakit yang tidak bisa di tertahankan oleh saya. Perawat dan doter heran kenapa reaksinya bisa secepat itu. Selesai azan magrib, maka tangisan putri keclku juga memecahkan keheningan disenja itu. Sekarang anak gadis kecil saya sudah berumur empat tahun. Tepat hari ini. sehat selalu ananda, semoga ananda menjadi anak yang sholeha. Aamiin.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Anugerah yang tidak bisa ditukar dengan apapun..Happy milad alesha..mg jadi anak shalehah...
Aamiin, terimakasih bunda