syafrianti

Tinggal di Payakumbuh, mengajar di MTsN 5 Lima Puluh Kota, mengampu Mata Pelajaran IPA...

Selengkapnya
Navigasi Web

Bahasa Si Sulung

“Bang… ayoo kita iqro’ lagi” ucapku kepada sisulung yang telah kabur sebelum selesai berdo’a.

Selesai magrib memang jadwal si Abang untuk melanjutkan membaca iqra’nya.

“Am, im, um” ucapnya dengan semangat

“bagus” ucapku

“lam, lim, lum” katanya lagi

“lanjuuuut” aku menyemangatinya

“haijui” ucapnya ragu

“bukan, haijum” ucapku membenarkan

“haijuuim” ucapnya lagi

“bukan nak, haijum, patawuikan bibiatu” ucapku menggunakan bahasa minang. Bahasa daerah ku

Kemudian dia berulang-ulang melakukan kesalahan, saya selalu bilang “patawuikkan bibia”. Sampai dia melihat kearahku, dan berucap,

“oooo, maksud bunda tutup mulut nda, nggak tau abang kalau patawuik tu sama dengan tutup mulut” ucapnya lugu sambil membaca terus iqra’nya.

Saya tidak bisa menahan tawa, karena kesalahan saya sendiri mengucapkan kata yang asing ditelinganya.

Abang terus membaca iqro’ nya dan saya masih geli sendiri, sehingga tawa saya yang tidak tertahankan itu memancing air mata saya keluar dan betul-betul buat sakit perut. Emosi yang sudah mulai memuncak akhirnya terjun bebas karena kesalahan bahasa yang saya pakai.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post