syafrianti

Tinggal di Payakumbuh, mengajar di MTsN 5 Lima Puluh Kota, mengampu Mata Pelajaran IPA...

Selengkapnya
Navigasi Web

Gulai Durian (Tantangan Hari ke-2)

Malam semakin larut, naskah yang sudah disiapkan untuk memenuhi tantangan sudah selesai dari malam kemaren. Karena kesibukan sudah hampir jam sepuluh baru ingat kalau naskah tantangan kedua belum diedit dan dikirim. Topik yang saya angkat dalam tantangan ini adalah masakan kesukaan suami. Setiap istri pasti suka membuatkan masakan kesukaan suami masing-masing. Kali ini “gulai durian” lah yang menjadi ide saya.

Haaa......Gulai durian???, mungkin anda juga heran dengan masakan ini. Sama halnya dengan saya ketika pertama kali mendengarnya. Sekitar tujuh setengah tahun yang lalu ketika pertama kalinya jumpa dengan mertua (ketika itu masih calon mertua). Saya diajak makan siang bersama dan salah satu jenis hidangan waktu itu adalah gulai durian. Saya kaget serta heran waktu itu, kenapa dibuat gulai? apa rasanya? Sejuta pertanyaan dalam hati.

Gulai durian ini merupakan salah satu kesukaan suami dan masyarakat dii kampung suami saya. Beliau berasal dari Nagari yang bernama Gunuang Malintang. Salah satu nagari yang cukup jauh di Kabupaten Lima Puluh Kota Propinsi Sumatera Barat. Menuju kesana kita harus menempuh jalan yang berkelok-kelok, lembah jurang dan sebuah fly overnya kelok sembilan. Penganan ini sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat disana, maklum durian merupakan buah musiman yang ada sekali semusim dalam setahun.

Biasanya, durian dimakan begitu saja ketika telah masak. Daging buah yang sangat legit dan nikmat itu apabila ditemani pulut ketan yang ditaburi parutan kelapa maka semakin maknyus rasanya. Kalaupun diolah atau dimasak biasanya diolah menjadi penganan yang berasa manis-manis, seperti kolak, kue-kue basah, dijadikan toping, dan masih banyak lagi jenisnya.

Disini durian diolah menjadi lauk dengan cara digulai. Bahan yang digunakan sangatlah sederhana, dan dimasak seperti membuat gulai seperti biasanya. Cabe yang digunakan adalah cabe rawit. Bumbu lainnya ada bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, semua bahan diulek halus. Aduk bumbu tersebut dengan santan, tambahkan ikan teri, setelah mendidih baru masukkan duriannya. Nah disini anda jangan berpikir kalau durian yang digunakan adalah durian yang telah masak. Tentunya tidak, durian yang dijadikan adalah durian yang masih mengkal.

Apa bila gulai durian telah masak dan siap untuk dihidangkan. Hmmmm masakan ini membuat lidah si suami bergoyang terus karena lahap menyantap masakan kesukaannya ini. Saya tersenyum melihat setiap suap suami. Bahagia rasanya sebagai seorang istri bisa menyajikan masakan kesukaan suami.

Anda penasaran dan ingin mencoba? Silahkan dimasak sendiri atau mengunjungi wilayah Sumatera Barat. Salam literasi

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post