syafrianti

Tinggal di Payakumbuh, mengajar di MTsN 5 Lima Puluh Kota, mengampu Mata Pelajaran IPA...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ramuan (Tantangan Hari Ke- 11)

Ramuan (Tantangan Hari Ke- 11)

Cerianya wajah putri kecil Buk Nia, ketika mengetahui bundanya libur hari sabtu ini. Kemanapun langkah buk Nia, Zahra putri kecil itu selalu mengikuti. Pagi itu turun grimis, akhirnya buk Nia memutuskan membuka Notebooknya sebelum keluar mencari bahan yang akan dimasak nantinya.

“Bunda... pergi meraton yuh” rayu Zahra sambil memeluk pundak bundanya

“iya, nanti ya sayang hari masih gerimis, nanti adek demam” ucap buk Nia kepada Putrinya

Setelah hujan reda, Zahra kembali merengek meminta jogging dipagi itu. Merekapun keluar dan berjalan kaki menuju persawahan yang berada tidak jauh dari rumah buk Nia. Persawahan tersebut dibuat jalan coran semen. Jalan cor yang dibuat pemerintah ini memudahkan akses para petani dalam mengolah dan membawa hasil panen mereka. Kiri dan kanan adalah persawahan yang menghijau, karena para petani baru menanamnya. Di sana Zahra sangat asyik sekali melihat air yang mengalir di sunga kecil, siput yang berada dalam sawah. Dari kejauhan disebelah selatan dari tempat buk Nia berdiri nampak gunung Sago yang menjulang tinggi.

Selesai menikmati keindahan alam Zahra diajak buk Nia untuk kembali lagi ke rumah, karena buk Nia belum masak untuk sarapan. Sebelum sampai di rumah buk Nia mampir ke warung dan memilih-milih bahan makanan. Pilihan buk Nia jatuh pada sop daging, mengingat cuaca yang dingin di kampung buk Nia.

Setelah Sop masak, anak-anak dan orang tua buk nia langsung menyantap sarapan dipagi itu dengan lahapnya. Pada siang hari giliran si sulung yang bernama Sava yang merengek meminta dimasakkan spageti. Dari semalam dia memang telah meminta dibuatkan spageti. Mulailah buk Nia mengaduk-aduk ramuan yang sudah tersedia. Merekapun menyantapnya dengan lahap. Si sulung memang pecinta mie. Berbagai jenis olahan mie dia suka. Dan buk Nia mengantisipasinya dengan memasak sendiri. Sekali-kali barulah Buk Nia membeli yang sudah jadi.

Sorepun menjelang, anak-anak buk Nia merengek kembali meminta pergi main ke batang agam. Batang agam merupakan sungai yang berada di Payakumbuh yang sekarang disulap menjadi tempat wisata, arena olah raga semua ini adalah ide dari pemerintah kota Payakumbuh. Setiap tempat ditata rapi dengan sempurna sehingga menjadi arena yang mengasyikkan bagi anak-anak maupun orang dewasa.

Namun cuaca disore itu tidak bersahabat, sesaat buk Nia dan keluarga sampai disana, langit kota Payakumbuh sudah diselimuti awan hitam. Anak-anak meminta pergi menyeberang menggunakan jembatan gantung. Buk Nia tidak berani, takut terjadi kilat dan petir. Beberapa saat setelah itu petirpun menggelegar. Serentak para pengunjung mengucapkan Astaqfirullah.

Buk Nia mengajak suami dan anak-anak menuju mobil dan pulang ke rumah. Sebelum sampai di mobil, petir yang sangat besarpun berbunyi, buk Nia mendekap kedua buah hatinya sambil berjongkok, kemudian berlari menuju mobil.

Baru beberapa meter mereka meninggalkan arena bermain di batang agam, turunlah hujan yang cukup deras. Dan suami buk Nia berucap

“enaknya makan bakso bakar”

“bakso bakar? Beli dimana? Ucap buk Nia

“seberang sana” ucap suami

“nggah ah, bunda sajalah yang membuat dirumah yah” ucap buk Nia

Si sulung nyeletuk

“iya yah, bagus bakso bakar buatan istri tercinta ayah, enaaak.... belum tau ayah.. kemaren kami dibuatkan bakso bakar oleh bunda, enaaaaak” ucapnya lugu

Buk Nia dan suami serentak tertawa geli mendengarkan ucapan anak yang baru TK B itu. Ternyata anak TK sudah mengenal kata istri tercinta. Buk Nia dan suami geleng-geleng kepala mendengarnya.

Sesampai di rumah buk Nia langsung membuka kulkas, mengeluarkan bakso dari freezer. Sediakan semua ramuan yang lain, kemudian dicampur dengan bakso, setelah itu dibakar. Buk Nia menggunakan teflon saja supaya lebih gampang dan mudah. Tidak sampai 15 menit, bakso bakar siap menggoyang lidah semua anggota keluarga buk Nia.

Buk Nia tersenyum bahagia melihat semuanya. Dengan ramuan sederhana menjadikan makanan kesukaan keluarga terutama anak-anak buk Nia. Alhamdulillah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post