*30

Siang jelang sore Sarah membawa dua buah hatinya jalan-jalan mengelilling kampungnya. Dengan siswa waktu dan tenaga, dia hanya bertekat agar ada kualitas hubungannya dengan anak-anaknya. Mengendarai sepeda motornya, duo bocah sangat bahagia. Bersepeda motor adalah kegemaran anak-anaknya.

“mau kemana kita bunda?” ucap si bungsu

“kita akan lihat pemandangat di bawah kaki gunung, beserta hamparan sawah” ucapnya dengan senyum kasih sayang yang tersungging dibibirnya.

Sepeda terus melaju lurus dan berkelok dijalan cor semen yang membelah area persawahan.

“wuiiiih asyiknya” ucap si sulung

“coba kalau ayah ada sama kita ya bun, pasti kita bisa menikmati keindahan alam ciptaan Allah” ucap anak kelas 5 SD itu

“iya, kamu yang sabar ya nak, nanti kita video call dengan ayah dan anak bunda jangan lupa mendo’akan ayah yang jauh bertugas diperbatasan negara kita, agar selalu diberi kesehatan dan Allah selalu menjaga ayah” ucap Sarah memberi pengertian kepada kedua anaknya.

Semua itu harus di jalankan Sarah sejak satu tahun ini, suami seorang angkatan darat dan bertugas di daerah perbatasan, dengan penuh keikhlasan harus menjadi orang tua ganda sementara buat anak-anaknya. Rasa ikhlas menjalankan hidup, sehingga ada saja kelapangan dalam mendidik anak-anaknya yang begitu cepat paham dan mengerti dengan keadaan. Sekolahpun mereka semangat dan tidak terlalu merepotkan ibundanya, walau mereka masih kelas 1 dan 5 SD.

“waau bunda, lihat di sawah itu, ada bangau..... hahahaha” ucap bunsu

“iya nak” ucap sarah sambil berhenti dan tidak lupa mengabadikan keceriaan anaknya melihat semua itu.

Gambar : Koleksi Pribadi

Payakumbuh, 8 Februari 2021