Syaifularifin@ gurusiana.id.kppl.kota Padangpanjang.Doa adalah mukhul ibadah. Sebenarnya ketika kita shalat semua aktifitas adalah doa. Doa adalah tali kasih yang menautkan hubungan silaturrahim. Ketika mendengar ada seorang saudara sakit kita sakit maka kita munajatkan doa sebagai tali asih agar saudara kita diberi Allah kesembuhan.

Sehari sebelum hari raya Idul Adha kami mendapat kabar salah seorang guru kami masuk IGD RSUD. Informasi dari saudara guru . Bahwa sang guru menderita Diabetes.. Tetapi yang jadi pikiran kalau kalau sekedar diabetes tentu tidak harus dirujuk ke rumah sakit propinsi. Ternyata beberapa hari kemudian dapat berita guru kami positif covid 19.

Ketika kabar ini aku posting di grup alumni. Semua murid murid beliau. Ratusan doa mengalir ke angkasa. Doa menembus langit memohon kepada Allah semua doa di ijabah Allah. Hanya kekuatan doa satu satunya harapan agar guru kami disembuhkan dari sakitnya. Doa orang mungkin yang menyembuhkan jika kita sakit. Dan saat orang sakit maka kewajiban kita yang sakit mendoakan.

Doa bisa melintas waktu dan ruang.. menembus cakrawala. Mengetuk pintu langit. Itulah ajaibnya doa. Sesuatu yang mustahil semua bisa menjadi nyata. Ibarat membalikkan telapak tangan. Ingat doa Musa ketiga terpojok di pinggir laut di kejar Fir'aun. Allah mendengar doa Musa. Laut Merah terbelah. Sehingga Musa dan pasukannya selamat. Fir'aun dan pasukannya tenggelam di laut merah.

Pandai Sikek, 23 Juli 2021