Syaifularifin.gurusiana.id.kppl kota Padangpanjang.

Faktor U, demikian jawab staf di unit kerjaku. Ketika aku memukul mukul kening sambil berkata ayooook. Ada apa pak tanya staf ku. Ini, ini tadai saya mau bilang sesuatu tapi tiba tiba tidak ingat lagi. Tenang pak. Coba bapak tarik nafas dalam dalam lalu hembuskan perlahan. Semoga bapak rileks dan ingat kembali secara perlahan. Ulangi beberapa kali semoga plong ucap stafku membantu.

Lain waktu aku mencoba sesuatu diatas meja kerjaku. Ku buka laci dan semua isinya sudah berpindah ke atas meja. Eja jadi berantakan kayak kapal pecah. Ada apa pak tanya sejawatku. Ini jawabku saya mau kerja . Tapi saya CAri kata mata tidak bertemu.  Bikin pusing. Ujarku. Coba saya lihat jatuh dibawah meja pak. Tidak ada kata stafku. Aku bingung dan coba duduk di kursi seraya mengusaP kepala. Tiba tiba tangan ku menyentu satu benda ternyata sang kacamata bersemayam diatas kepala .

Suatu ketika kami pergi lebaran kerumah  nenek. Saat samsi di rumah nenek kami sungkem pada nenek. Mohon maaf lahir batin nek . Iya cucu cucuku. Mari sini semua nenek mau kasih THR. Suatu kegembiraan waktu itu saat terima THR di hari lebaran.Nanti habis lebaran terkumpul bsnysk uang. Ayo Ani kesini. Yang dipanggil Ani menuju nenek . Setelah diberi THR .cucu nerkata saya indah nek bukan aAni. Nenek tertawa malu.

Lain lagi cerita tetanggaku yang diceritakan ayah mertus. Ada seorang tetangga punya istri tujuh dan anak 24 orang. Ketika anak anaknya minta uang jajan mau kesekilah selalu ber kata .kamu tadi kan sudah. Saking banyaknya anak tidak bisa membedakan nama nama anak.

Ternyata semua faktor U yang mempengaruhi daya ingat. Semakin tua maka ingatan semakin kurang dan vendrung pelupa.

Pandai Sikek , 20 Agustus 2021