Syaifularifin.gurusiana.id.kppl.kota.padangpanjang..

Pusing, tak habis pikir. Aku tidak nakal. Tidak usil, tidak nalas Seolah olah ada tembok tebal menghalangi langkah . Terkadang seperti bola pimping. Dioper sana dipukul sini. Itulah sepenggal cerita teman yang lagi bingung memikirkan nasibnya. Nasib yang tidak kunjung beruntung. Seperti perahu yang diombang ambing ombak di tengah lautan. Sesekali diangkat tinggi dan dihempas kebawah.

Mau bekerja malas, tidak bekerja takut dicap tidak bertanggung jawab. Maju kena mundur kena. Seolah olah setiap tingkah laku nya diawasi CCTV. Memangnya Abang ada musuh tanyaku?. Tidak aku tidak punya musuh. Bahkan temanku banyak. Semua orang kenal aku. Aku suka menolong. Saya sedih jika ada teman lagi susah.

Bingung ya bang kalau di pikir pikir. Mungkin ini faktor X bang. Jawabku spontan. Jika dipikir pikir benar juga jawab si Abang. Memang sih ada saja orang yang sirik melihat orang pinter, gagah cantik dan tidak suka orang lain sukses. Mungkin ada orang yang tanpa kita sadari tersakiti oleh lisan kita, tindak tanduk atau sikap kita.

Atau mungkinkah n Abang pernah bersebrangan dengan orang lain. Orang itu terluka hatinya. Bisa jadi pernah direndahkan. Dianggap enteng. Tidak dianggap lalu dia ingin membalikkan fakta atas sikap kita masa lalu. Sehingga kita yang terima imbas eksplorasinya saat ini. Apa yang kita tanam dahulu sekarang menuainya.

Jadi apa itu faktor " X" entahlah jawab ku coba kita tanya sama pembaca Budiman....

Pandai Sikek

21 Agustus 2021