Oleh: Syaiful Rizal

Seringkali kita berkeluh kesah dan menyalahkan keadaan, saat kemalangan menyapa. "Ah, andaikata aku tidak menjalani ini namun tetap istikamah pada jalur semula, semuanya pasti baik-baik saja."

"Andai saya tak terpengaruh dengan janji-janji muluknya, pasti takkan seperti ini akibatnya."

Kalimat penyesalan seperti contoh di atas, seringkali menjadi konsumsi sehari-hari. Kadang kita mendengarnya dari orang lain dan dalam kesempatan berbeda kita pun kadang menjadi pelakunya.

Menyesali sesuatu hal yang sudah terjadi boleh-boleh saja, namun hal itu hanya sebagai bahan untuk mengoreksi diri. Namun demikian, kita tidak boleh melakukan penyesalan berkepanjangan. Cukuplah segala sesuatu yang telah terjadi, kita ambil hikmahnya sehingga dari kegagalan tersebut kita bisa mendapat ibrah (pelajaran). Mengambil ibrah dari setiap kejadian, merupakan poin penting yang harus kita lakukan.

Setiap musibah dan kebaikan yang menimpa kita pasti merupakan paket komplit dengan segenap hikmah yang menyertainya. Tinggal memanfaatkan setiap hikmah yang tersaji agar kita bisa "naik kelas" di hadapan Allah SWT.

PojokanKampungMorlèkè