Kematian Kedua
Ramadhan Ke-10
Oleh: Syaiful Rizal
#Tagur 262
Pernahkah kita berpikir tentang kematian yang kedua? Kapan kematian yang kedua itu terjadi?
Kematian kedua adalah ketika nyawa dan raga mulai terpisah dan kita harus rela meninggalkan dunia. Sedangkan kehidupan kedua adalah masa ketika kita dibangkitkan kembali untuk meneruskan hidup di alam yang lebih kekal yakni alam akhirat. Perhatikan Quran Surat Al-A’la Ayat 17
وَٱلْءَاخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰٓ
Arti:
Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.
Anehnya, sebagian besar kita tak menginginkan kematian yang kedua. Apalagi bagi mereka yang tidak mempercayai kehidupan setelah kematian. Kehidupan dunia yang menyenangkan mampu melenakannya sehingga mereka seolah-olah akan hidup selamanya.
Seorang yang berimanpun kadang masih tergelincir pada anggapan sesat bahwa hidup sekali, buatlah sepuas mungkin. Tak segan ada slogan 'Muda foya-foya, tua kaya raya dan mati masuk surga'. Na'udzubillah min dzaalik. Surga yang mana? Padahal mereka adalah orang yang sangat yakin adanya hidup setelah kematian. Namun ketika nafsu 'lawwamah' telah menguasai diri, maka seluruh ilmu dan pemahaman yang kita miliki takkan mampu menyelamatkan kita dari ketersesatan hidup.
Kondisi yang menyesatkan itu kadang diperkuat oleh pemahaman "Oh saya masih muda dan sehat, pasti maaih lama ajalku."
Na'udzubillahi min dzaalik. Astaghfirullahal 'adhiim. Mereka tidak tahu atau pura-pura tidak tahu bahwa ajal itu datang sewaktu-waktu dan tidak harus ada sebab terjadinya. Ingatlah selalu bahwa ajal itu bergerak tidak berdasar nomor antri tetapi berdasarkan nomor cabut. Sungguh tak ada satu pun manusia yang tahu kapan, dimana dan dengan cara apa ajal menyapa kita. Ajal itu merupakan rahasia Allah, sebagaimana firman-Nya
وَلِكُلِّ اُمَّةٍ اَجَلٌ ۚ فَاِذَا جَاۤءَ اَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُوْنَ سَاعَةً وَّلَا يَسْتَقْدِمُوْنَ ﴿الأعراف : ۳۴﴾
Artinya:
Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan walupun sesaat. (QS. Al-A’raf: 34).
Adalah bijaksana, jika kita mulai mempersiapkan kehidupan setelah kematian kedua ini.
#Pojokan Kampung Morleke Pamekasan
(1) Nafsul Lawwamah adalah jiwa yang masih cacat cela. Walaupun dia menerima hidayah (petunjuk dari Tuhan, patuh kepada-Nya, dan selalu ingin berbuat kebajikan, namun sang pemilik terkadang melakukan perbuatan maksiat atau sewaktu-waktu tak dapat menguasai hawa nafsunya, yakni godaan setan.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terima kasih pencerahannya mas.. Sukses selalu
Aamiin. Sama2 Pak Burhani
Terimakasih atas pencerahan religinya. Sehat dan sukses selalu bu cantik
maaf Ustad tipo
Aamiin. Trims bunda Vina
Ulasan yang sangat menarik dan menambah ilmu serta wawasan kita... Terima kasih pak ustadz Rizal sudah berbagi dan memberi pencerahan istimewa... Sukses, sehat dan bahagia selalu buat bapak... Salam santun
Aamiin. Trims bunda Eri Iche Trisnawati Chaniago
Terima kasih ilmunya Ustad, salam sukses selalu Ustad
Aamiin. Trims Ustazah ain.
Mantap Pak Syaiful. Sangat mencerahkan.
Trims bundo Nelf.
Ulasan yang mantap, Pak. Mari kita mulai menyadari ... Salam sukses, Pak.
Trims bunda Cicik
Terima kasih Pak atas pencerahannya. Semoga kita dipanggil-Nya dalam keadaan Husnul khatimah. Sukses selalu buat Bapak.
Aamiin. Doa yang sama buat bunda
Terimakasih atas pencerahan religinya. nggih Abah, Sehat dan sukses selalu
Aamiin. Trims Jeng
Alhamdulillah. Terima kasih tuasyiahnya Pak Ustadz Syaiful. Cerita tentang kematian. Semua makhluk yang bernyawa akan mati. Maafkan semua kesalahan saya.
Sama-sama Kanda
Terima kasih atas pencerahannya. Sukses untuk Pak Syaiful.
Trims bunda Ririn
Terima kasih tambahan ilmunya pak ustadz. Salam literasi
Sami2 bund
Matorsakalangkong Ustadz, mogeh eparengih slamet dunnyah akherat.
Aamiin. Trims Yu