Tak Ada yang Abadi
Oleh: Syai_Riz
Berbicara tentang Simatupang, kita pasti ingat pada nama sebuah marga di Sumatera. Menurut Wikipedia, Simatupang adalah salah satu marga Batak Toba yang berasal dari Muara, Tapanuli Utara. Membicarakannya kita juga akan ingat pada marga-marga yang lain, Sinaga, Pandiangan, Situmorang dan lainnya.
Saat ini kita tidak ingin membahas tentang hal itu. Yang akan kita bahas adalah saat saya menshare sebuah tulisan berjudul "Tak Ada Yang Abadi". Tulisan keren yang saya tidak tahu siapa penulisnya. Tulisan itu berkisah tentang Arnold Schwarzeneger yang saat jadi Gubernur California sempat dijanjikan pengelola hotel yang akan diresmikannya. Pihak hotel menyampaikan ke Arnold "Setiap saat Anda boleh datang dan pasti ada kamar untuk anda". Namun ketika Arnold sudah tidak menjabat gubernur lagi dan datang ke hotel tersebut, pihak hotel menolaknya dengan alasan bahwa kamar hotel sudah penuh. Ternyata apapun yang ada di dunia ini benar-benar tak ada yang abadi. Ini adalah keniscayaan yang pasti terjadi.
Saat saya share tulisan "Tak Ada Yang Abadi" itulah salah seorang teman saya menulis "Kita semua punya marga Simatupang. Arifin Simatupang, Syaiful Rizal Simatupang, dan siapapun adalah simatupang. Masih menurutnya simatupang yang dimaksud adalah siang dan malam tunggu panggilan.
Mengacu pada pemahaman ini, kita sangat yakin bahwa ajal seseorang tidak ada yang tahu. Ajal adalah rahasia Ilahi. Ia bisa datang kapanpun. Ia bisa datang siang hari ataupun malam hari. Ia bisa menyapa orang yang sudah tua atau muda sekalipun. Sehingga wajar jika setiap orang memiliki gelar simatupang (siang malam tunggu panggilan). Untuk hal ini, Allah mengingatkan kita:
Maka jika datang waktu kematian mereka, tidak bisa mereka tunda dan mendahulukannya sedetikpun” (QS. An-Nahl [16]: 61).
Sejatinya, siapapun dalam posisi menunggu panggilan. Ketetapan-Nya tidak bisa diprediksi. Setiap manusia harus siap menyambut ajalnya kapanpun. Ia harus siap sebagaimana prajurit yang siap menerima perintah dari komandannya.
Jika ajal menjadi rahasia Ilahi, maka masih pantaskah kita bergaransi bahwa jatah hidup kita masih lama? Jika jatah hidup kita di dunia tidak ada yang tahu, masihkah kita menyisakan sombong pada diri kita? Ingat tak ada garansi bahwa kita masih akan bernafas esok pagi. Semuanya akan dipanggil bila kontrak hidupnya telah berakhir.
Sudah seharusnya kita mempersiapkan kehidupan setelah kematian. Disanalah kita akan menuju kehidupan yang abadi. Bukankah kampung akhirat itu lebih baik dan kekal? (QS Al A´la : 17)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ulasan yang penuh hikmah. Makasih, Pak. Sukses selalu
Makasih mas telah mengingatkan, memang selayaknya kita harus siap
Luar biasa, Pak. Mengingatkan kita untuk selalu berhati-hati dalam menjalani hidup.
Betul Pak, semua di dunia tak ada yang abadi.