Syaifur Rijal

Saya adalah seorang orang yang tak sengaja menjadi guru. Sejak kecil cita-cita saya menjadi seorang super hero. Sampai pada akhirnya saya bertemu dengan seorang...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kamu Pasti Bisa (Part 2)
Sumber gambar : hipwallpaper.com

Kamu Pasti Bisa (Part 2)

Tantangan menulis hari ke-4

#TantanganGurusiana

Diufuk timur, mentari pagi mulai merangkak naik. Mengusir sisa-sisa kegelapan malam yang telah menyelimuti hari. Burung-burung berterbangan kesana kemari sembari bernyanyi. Embun pagi yang hinggap di atas dedaunan menambah aroma kesejukan udara pagi. Satu persatu lampu jalanan mulai undur diri. Menyambut kehangatan cahaya mentari pagi. Hari ini, merupakan hari pertama di SMP Bagimu Negeri akan menjalani hari tanpa keberadaan siswa yang bernama Fahri.

Gerbang sekolah mulai terbuka. Satu persatu dewan guru dan karyawan telah datang dan berbaris dihalaman untuk menyambut kedatangan siswa-siswinya. Dibawah kehangatan mentari pagi, siswa secara bergantian bersalaman dengan dewan guru yang telah menyambut mereka. Sungguh pemandangan yang sangat indah. Demikian seterusnya sampai gerbang sekolah harus ditutup.

“Lagi. Si anak nakal itu pasti datang terlambat lagi.” Ucap salah seorang security.

“Pastinya. Mau jadi apa anak itu. Datang sekolah terlambat. Suka bikin onar. Sungguh anak yang tidak punya masa depan.” Timpal security lainnya.

Sementara didalam ruang kelas IX F. Yaitu kelas biasanya Fahri belajar. Teman satu kelasnya penuh tanya.

“Hari ini apa yang akan dilakukan Fahri ya?” Tanya salah seorang siswa.

“Hemmmm. Pasti naik gerbang samping sekolah. Terus ketahuan pak satpam. Masuk ruang BK. Dihukum. Buat keributan lagi.” Jawab salah seorang siswa lainnya diikuti gelak tawa teman satu kelasnya.

Seluruh warga disekolah itu tidak ada satupun yang mengetahui bahwa Fahri telah dikeluarkan. Kecuali Kepala Sekolah, Guru BK, dan Wali Kelas Fahri. Sampai pada akhirnya. Kriiiiiiiiinnnggggggg. Bel istirahat telah berbunyi. Hampir semua orang bertanya-tanya dimana kebaradaan Fahri. Kini tidak hadirnya seorang yang dianggap paling nakal disekolah itu menjadi topik hangat. Bahkan security di sekolah itu menyisir semua wilayah hanya untuk mencari keberadaan Fahri. Ya. Sorang anak yang paling nakal hari ini menjadi orang yang paling dicari.

Diruang guru. Salah seorang guru bertanya kepada guru BK.

“Bu Luki. Kemana ya anak yang menjadi langgananmu itu. Hari ini dia tak terlihat sama sekali?”

“Hemmm. Dia tidak akan datang kesekolah ini lagi. Yaaaa. Mungkin tidak akan pernah lagi” Jawab Bu Luki (Guru BK) sambil tersenyum

Seluruh guru terkaget-kaget dan sontak bertanya hampir bersamaan.

“Hah. Kenapa begitu?”

“Ya. Kemarin setelah acara pertemuan dengan orang tua siswa. Kepala Sekolah memutuskan untuk mengeluarkannya.” Jawab Bu Luki sambil melipat tangannya diatas meja.

Semua guru bersyukur akan hal itu. Akhirnya siswa yang selalu membuat masalah disekolahnya kini sudah tidak ada lagi. Pasti akan lebih tenang dan lebih nyaman mengajar tanpa kehadiran siswa nakal tersebut. Begitulah yang dirasakan guru-guru. Berita itupun akhirnya menyebar keseluruh penjuru sekolah. Semuanya merasa senang akan hal itu. Tapi tidak untuk Bapak Kepala Sekolah.

Bersambung….

Mungkin jika Fahri adalah murid kita. Kita akan merasakan hal yang sama. Senang saat murid paling nakal dikeluarkan. Merasa menang dan menganggap siswa tersebut telah kalah. Kita tidak bisa memungkiri hal itu. Dan bagi saya. Hal itu wajar.

Selamat malam dan selamat beristirahat bapak ibu sekalian. Kita nantikan kelanutan dari kisah si Fahri.

Tantangan menulis hari ke-4

#TantanganGurusiana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap Pak, ditunggu kelanjutannya, semoga cerpennya punya jawaban sesuai dengan judulnya you can do it. Sukses selalu, salam.

16 Nov
Balas

Aamiiiiiien bu.Terimakasih supportnya bu.Salam sukses juga buat ibu.

16 Nov

Ditunggu berikutnya,pak...

18 Nov
Balas

you can do it, siap menunggu . keren Pak Cerpennya. salam sehat

16 Nov
Balas

Terimakasih bu.Salam sehat dan sukses buat ibu.

16 Nov

Junior yang ok... hehehehe...mantabbb

17 Nov
Balas

Hihihi.Diprovokatori oleh Bu Afifa. Hehehe

17 Nov



search

New Post