Syaifur Rijal

Saya adalah seorang orang yang tak sengaja menjadi guru. Sejak kecil cita-cita saya menjadi seorang super hero. Sampai pada akhirnya saya bertemu dengan seorang...

Selengkapnya
Navigasi Web
Penyesalan Seorang Ayah (Part 2)
Sumber Gambar : kompasiana.com

Penyesalan Seorang Ayah (Part 2)

Tantangan menulis hari ke-26

#TantanganGurusiana

Saat digendong oleh ibunya, Tasya masih tetap menangis, ia meminta maaf juga kepada ibunya karena membuat ayahnya marah. Dalam tangisannya Tasya mengakui kepada ibunya bahwa ia telah melakukan kesalahan. Sang ibu memeluk erat tubuh Tasya dan mencoba untuk menenangkannya. Namun tetap saja, Tasya menangis dan berkali meminta maaf.

Sampai akhirnya, Elsa yang menggendongnya melihat mata Tasya terpejam. Namun dari mulut anaknya tersebut masih terdengar sayup-sayup permintaan maaf anaknya. Sepertinya, karena lelah menangis akhirnya Tasya tertidur. Elsapun membawa Tasya ke kamarnya dan merebahkannya disana.

“Apa yang ada dipikiranmu mas? Dia itu masih kecil?” Tanya Elsa sambil berjalan menuju tempat Aditya duduk

“Iya maaf, aku menyesal. Tadi aku kalap. Dikantor sedang ada masalah. Dan Tasya membuat masalah akhirnya emosiku tidak terkontrol sampai memukulnya.” Jawab Aditya dengan sesal mendalam.

“Emosi ya emosi mas. Tapi jangan mukul dong. Dia kan masih kecil. Belum tau apa-apa. Kalau terjadi apa-apa sama Tasya bagaimana?” Tanya Elsa sekali lagi dengan air mata yang telah penuh dengan genangan air mata yang siap menetes kapanpun. Aditya hanya bisa terdiam meratapi penyesalannya. Elsapun akhirnya meninggalkan suaminya tersebut untuk melihat keadaan Tasya.

Sesampainya di kamar Tasya, Elsa melihat putri kecilnya tersebut masih tertidur. Ia cium keningnya dan membelai rambutnya. Tiba-tiba mata Elsa terbelalak melihat ada bagian tubuh anaknya yang mengalami pembengkakan. Kedua tangan anaknya yang awalnya tadi seperti tidak ada masalah. Tiba-tiba telah meradang dan membengkak. Elsapun menangis dan berteriak memanggil suaminya.

Aditya langsung berlari menuju kamar Tasya dan melihat apa yang terjadi. Melihat kedua tangan putri kecilnya yang membengkak, Aditya langsung menggendong putrinya dan membawanya ke rumah sakit. Ditengah perjalanan Tasya terbangun dari tidurnya.

“Kenapa ibu menangis? Ayah juga menangis. Tasya janji gak bakalan nakal lagi ayah. Ibu, Tasya minta maaf. Ayah sama ibu jangan nangis ya.” Ucap Tasya sambil menatap ayah dan ibunya.

BERSAMBUNG...

Tantangan menulis hari ke-26

#TantanganGurusiana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga tidak parah ya tangan adek

08 Dec
Balas

Aduh...bayangin tangannya Tasya ...

08 Dec
Balas



search

New Post