Syamsul Anwar

SYAMSUL ANWAR ,SAg,M.PdA , PRIA BERDARAH KALSEL INI BERPENDIDIKAN S1 FAK TARBIYAH PAI DAN S2 IKIP KARANGMALANG PEP . DIA ADALAH PUTRA KE 14 DARI PAS...

Selengkapnya
Navigasi Web

Memaknai Pendidikan dan Idul Adha di Masa Pandemi Covid 19

Penulis: Syamsul Anwar,S.Ag,M.Pd                                                   ,

PPAI Gunungkidul, 4 Agustus 2020, 14.30

Idul adha barusan usai kita jalankan, namun cobaan pandemi covid 19 belum juga berlalu. Memang sudah agak lama kejadian pandemi ini dialami semua negara tertutama di Indonesia mulai awal Maret 2020. Harapan demi harapanpun terbesit bahkan muncul disetiap bibir manusia agar pandemi ini cepat berakhir.

Berbicara konsep Idul Adha, dari dulu sampai sekarang tidak ada yang berubah. Hanya moment ini saja yang berbeda suasana tidak ada lagi arak-arakan berkeliling kampung dan dijalan, merconpun tidak bersuara lagi. Namun hal tidak menyurutkan langkah kaum muslimin untuk tetap selalu mengumandangkan takbir, tahmid dan tahlil di setiap masjid dan disetiap rumah masing-masing dimulai setelah sholat subuh tanggal 9 dzulhijjah hari Arafah sampai 3 hari tasrik setelah ashar.

Pelaksanaan sholat idul Adha kali ini sama dengan hari Raya Idul Fitri, hanya saja waktu idul fitri dikerjakan bersama keluarga sedangkan idul adha saat ini dikerjakan di masjid. Berbeda tahun-tahun sebelumnya selalu dilaksanakan di lapangan (alun-alun). Bagi sebagian besar masyarakat tentu saja heran apalagi saya, biasanya warga muhammadiyah selalu melaksanakan sholat id di lapangan, mengapa sekarang tidak? Saya hanya menebak karena lapangan alun alun utara sekarang di pagar, dan masyarakat tidak diperbolehkan memakai untuk sholat id, padahal sebelumnya dipakai acara panggung musik pop dan dangdutan. Namun  kalau memang sekarang dikerjakan di masjid asalkan dengan protokol tetap jaga jarak , cuci tangan  dan ukur suhu badan itulah yang dilaksanakan di masjid besar Kauman saat pandemi ini.

Berbicara Idul Adha atau yang biasanya disebut idul qurban sangatlah erat hunungannya dengan haji dan qurban. Banyak kaum muslim yang kecewa batal naik haji tahun ini, namun kita masih bersyukur warga Indonesia yang saat ini masih mukim di sana dapat melaksanakan haji, masyaAllah. Dapat menunaikan haji. Dan kita di beri kesempatan puasa arafah untuk dapat menghormati orang yang sedang wukuf  disana.  Dimana kalau kita melaksanakan puasa ini akan dapat menghapus dosa kita setahun yang lalu dan yang akan datang sebagaimana hadist riwayat Bukhori Muslim.

Peristiwa lain yang berhubungan dengan idul Adha adalah qurban oleh sebab itu disebut idul qurban.  Moment ini bagi kita semua adalah merupakan pengikut bahwa kita telah mendapatkan nikmat yang banyak, maka berqurbanlah sebagaimana diperintahkan Allah SWT dalam Qs.Al Kautsar: 1-3. Dalam hal ini perlu kita sebagai umat islam mencermati bahwa karunia Allah memberikan nikmat yang tidak terhitung maka sholat dan berqurban untuk mendekatkan diri pada Allah.

Sholat apapun termasuk sholat id merupakan bentuk puja dan syukur yang penting serta harus dilaksanakan secara sempurna. Kalau kita hitung sudah banyak sekali sholat dan raka’at yang kita laksanakan, ini apakah sudah membuktikan apakah  termasuk hamba yang bersyukur atau tidak? Disinilah kemudian muncul ada banyak manfaat sholat yakni mencegah keji dan munkar. Hal inilah yang akan membuat pencerahan yang harus sampaikan ke anak didik kita dan keluarga untuk selalu sholat 5 waktu dalam sehari. Sebagaimana Ibrahim berdoa pada Allah:”Ya Tuhan kami agar tetap sholat (Qs.Ibrahim:40)

Idul adha juga merupakan bentuk ketaatan tugas manusia yang sulit diterima nabi Ibrahim, namun karena sangat taat pada Allah, dia rela melakukan pengorbanan anak lelakinya. Di sinilah Ibrahim betul-betul diuji dihadapan Allah. Tugas berat ini kemudian diceritakan ke nabi Ismail anaknya, dia pun menjawab: “wahai ayahku kerjakan yang Allah perintahkan, kau akan mendapatkanku sebagai orang yang taat  sebagaimana tercantum dalam Qs.As shaffat: 102.

Selanjutnya, sejauhmana hubungan ibadah sholat dan qurban? Sholat merupakan bentuk taat dan santun kepada Allah yang dikerjakan , sedang qurban merupakan bentuk melepaskan ego hak untuk melepaskan penderita di tengah pandemi. Hal yang kemudian membuat umat islam termotivasi bahwa setiap tetesan darah dan bulu-bulunya akan menjadi saksi kelak di hari kiamat dan menjadi kendaraan menuju akhirat sebagai wujud ketaatan pada Allah dan akan digantikan pahala karena keikhlasan berqurban.

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post