T032 (17112021)

Akhir-akhir ini rumah Banu banyak kedatangan tamu. Maklum, Ibu Banu termasuk wanita yang pandai bergaul sehingga banyak sahabat dan kolega yang datang ke rumahnya. Tamu-tamu itu datang dengan beragam kepentingan. Ada yang pengin bertanya resep masakan atau cuma pengin ngobrol-ngobrol saja. Bahkan ada yang urusan tagihan cicilan peralatan rumah tangga.

Hari ini seperti biasa setiap hari minggu akan datang petugas tagihan blender yang baru dipesannya minggu lalu. Berhubung sudah tanggal tua dan keuangannya sudah hampir sekarat, dia memutar otak mencari cara untuk menghindar dari tagihan tersebut. Ibu Banu tampak mengerutkan keningnya sejenak. Selang beberapa menit, senyumnya merekah pertanda dia sudah mendapatkan ide. Dia segera memanggil Banu yang sedang bermain kelereng bersama temannya di halaman rumah. Ibu Banu lalu memberikan instruksi singkat kepada Banu yang diikuti dengan anggukan kepala oleh Banu.

Lima menit kemudian, datanglah seorang laki-laki yang memakai topi. Dia memanggil-manggil Ibu Banu. Tidak ada jawaban dari dalam rumah. Dipandanginya sekeliling rumah. Tak satupun orang dijumpainya, hanya Banu dan temannya yang sedang bermain kelereng di halaman. Melihat laki-laki itu memanggil-manggil ibunya, Banu segera mendatangi orang itu dan berkata, “Ibu barusan menyuruh saya bilang ibu tidak ada di rumah.” (SaRi)