Syamsul Bahri

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Membangun Pemahaman Cinta

Sore kemarin saya agak terlambat pulang kantor. Mampir dulu membeli pesanan istri. "Sate Piliang."Sambil menunggu pesanan, saya mencoba ngobrol dengan seorang bapak tentang Virus Covid 19. Virus yang meluluh lantakan Wuhan RRT, Italia, bahkan sekarang, virus sangat mengerikan ini sudah ada di Indonesia.

Assalamu'alaikum Pak KUA," "Wa'alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuhu, jawab saya, dengan wajah keheranan. Saya berusaha untuk mengingat tetapi karena faktor 'U' atau karena faktor sudah banyak memfasilitasi orang nikah. Agak sulit mengingat orang nama orang, wajahnya sih tidak lupa.

"Saya Ujang Pak, ketika saya nikah dulu di nagari X, Bapak penghulunya. "O, Ujang," jawab saya agak sok akrab. "Mau beli sate juga Ujang," tanya saya. "Ya Pak, tadi orang rumah pesan." (istri, pen). "Sama kita bererti" ujar saya singkat.

"Boleh tanya-tanyakah Pak," "Boleh, silahkan!"

"Perempuan atau seorang istri, sulit dimengerti ya Pak?, Depan kita sedikit-sedikit minta tolong, di belakang kita, pekerjaan berat sekalipun selesai."

Pertanyaannya berat dan makjleb banget buat saya, Mak Jang, pikir saya. "Hmmm begini Ujang, mata kuliah dalam universitas kehidupan, jurusan rumah tangga yang tidak pernah tuntas adalah "Memahami Pasangan." Di samping materinya susah, cara kita sebagai lelaki berbeda dalam memahami perempuan. Kita cenderung memahami perempuan dari sisi laki-laki. Alangkah bagusnya kita memahami perempuan, dari perspektifnya perempuan.

"Maksudnya Pak?

"Kita memahami perempuan menurut pendapatnya perempuan. Mungkin pengalaman kita sama. Saya perhatikan istri itu, saat bersama suami, ia tampil sebagai makhluk rebahan, lemah gemulai, gampang menjerit, hanya karena melihat cicak atau kecoa yang numpang lewat. Apa-apa tidak bisa, dikit-dikit minta tolong.

"Bii, tolong ambilin itu dong, Bii tolong pasangkan ini dong "

"Abii saja, Umi tidak kuat. Bagusnya Abi yang jemput ini, tolong sekalian ambil kue di Ruby's Cake dekat dekat SPBU ya, kemarin umi pesan via WA, dan seterusnya....."

Pas, giliran suaminya tidak di rumah. Keluar kekuatan super duper wonder womannya. Jangankan cicak, ditegur "Biasa aja kali lihat sinetron Mi, tidak heboh kayak gitu, Abi juga nonton!," jawabannya panjang, dan istri jadi the winnernya. Pasalnya istri tidak pernah salah, jika istri salah kembali lagi ke pasal satu.

"Belum lagi kalau sedang beberes dirumah. Jangankan mengangkat galon dan masangin tabung gas. Memindahkan lemari yang tadinya diruang tamu, bisa berubah posisi ke sudut ruangan. Biasa alasanya klasik "Ganti suasana" Bahkan rumah yang tadinya seperti kapal pecah. Bisa berubah jadi kapal Titanic yang baru saja launching."

"Bahkan, jika sebelum berangkat kerja, Dek Ujang menyempatkan diri mengecup kening istri. Saya yakin tenaga dan semangat istri makin strong menyelesaikan berbagai pekerjaan bahkan mempersembahkan hal terbaik buat Dek Ujang."

Perempuan yang kita sangka makhluk manja itu, Akan mampu mengerjakan pekerjaan selama 24 jam, semenjak mata kita terjaga, sampai mata kita terpejam. Kuncinya, pahami dia dengan sepenuh hati, jadilah pendengar terbaik tatkala dia bercerita, sediakan bahu untuk kepalanya, selalu puji dia, jangan pelit bilang "I love you, I need you, pokoknya keluarkan semua rayuan yang Dek ujang mampu, kapan perlu setiap saat. Kata sebuah lagu, sentuh dia tepat di hatinya, maka...Saya juga tidak hapal Dek Ujang.

"Mengapa demikian?

"Alasannya karena setiap istri itu perempuan," (Ya iya lah, masa istri laki-laki). Ups...tunggu dulu, jaman now, ketika edan tidak lagi ada di rumah sakit jiwa, ada negara yang melegalkan "lagibete' istri itu ada yg laki-laki).

Next...Maksudnya setiap perempuan memiliki psikologi berbeda dari laki-laki. Laki-laki lebih dominan logika, perempuan dominan perasaan. Laki-laki jika ada masalah lebih banyak diam, berkontemplasi dan mencari solusi, kalau perempuan jika ada masalah atau tidak ada masalah lebih senang bercerita. Maka dengarkanlah ceritanya dengan semangat, walaupun kita lelah. Laki-laki lobus kollosumnya tipis, jika konsentrasi pada suatu hal, maka kemampuan mendengarnya kurang, beda dengan perempuan. Laki-laki fokus mengerjakan satu pekerjaan dalam satu waktu, kalau perempuan multi tasking, sambil masak bisa ngedate status, kasih makan anak, dan angkat jemuran. Hal ini harus kita pahami sebagai suami, begitu Dek Ujang.

"Oh ya, satu lagi, hebatnya perempuan. "Jangan membuatnya curiga, karena jika tingkat penasarannya mulai tinggi, skill stalkingnya bisa melebih Intel atau Densus 88." Jangan pernah menganggap perempuan tidak tahu. Bisa jadi ia terlihat tidak tahu atau mengaku tidak tahu, padahal mereka hanya sedang mengumpulkan bukti dan siap menuntut kita, karena pada hakikatnya, tidak ada wanita yang marah tanpa sebab, mereka hanya belum cukup memiliki bukti yang kuat, untuk menyerang. Jika kita sebagai suami bertingkah aneh-aneh, mencoba mengelabuinya, maka berjaga-jagalah. Saran saya, kenalilah istrimu sebagai perempuan. Dek Ujang, ini nasehat sekaligus untuk diri saya sendiri...."

"Pak, ini satenya tadi dua bungkus ya pak? Sapa penjual sate, "Ya Pak, satenya penuh dua bungkus." Jawab saya.

Kemudian saya ambil dan bayar satenya di kasir.

"Mungkin itu diskusi kita kali ini Dek Ujang, lain waktu kita lanjutkan." Kata saya pada Dek Ujang. Yang masih termenung memikirkan apa yang saya sampaikan tadi. Saya tidak berani menebak, apa yang dia pikirkan. Boleh jadi dia bingung dengan semua penjelasan saya.

Lagi pula saya mau pulang, dari tadi sudah tiga panggilan tak terjawab dari "Orang rumah saya."

"Terima kasih banyak diskusinya Pak KUA." "Yo i, sama-sama, Assalamu'alaikum" jawab saya.

Kemudian saya melangkah ke parkiran motor, untuk pulang ke rumah. Sembari mempersiapkan jawaban ketika ditanya, kenapa saya terlambat pulang oleh My Honey...wk...wk...wk.

Sungayang, 17 Maret 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post