Syamsul Bahri

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Wasilah Cinta

Hidup di dunia sebentar, hidup di akhirat abadi. Hidup di dunia sementara, hidup di akhirat selamanya. Meskipun hidup di dunia sebentar dan sementara, sangat ditentukan oleh orientasi dan cara menjalani hidup. Ketepatan dan kebenaran orientasi dan cara hidup tidak datang secara otomatis, spontan, atau muncul secara tiba-tiba, tetapi melalui ikhtiar optimal, mencari dan mencari serta terus mencari, belajar dan terus belajar tentang cara hidup dan orientasi hidup yang disetujui dan direstui Sang Pencipta.

Hidup yang direstui, disetujui, dan diridhai Sang Pencipta memerlukan ilmu.

Dengan ilmu manusia jadi mengetahui. Dengan ilmu manusia jadi mengerti. Dengan ilmu manusia jadi memahami. Dengan ilmu manusia jadi mampu melakukan yang terbaik. Dengan ilmu manusia mulia di hadapan Sang Pencipta. Ilmu merupakan perbendaharaan kehidupan manusa yang tak akan pernah habis, hilang, hancur, dan sirna bersama berlalunya waktu. Ilmu menentukan seperti apa diri manusia di masa lalu, hari ini, dan nanti, termasuk di akhirat kelak. Ilmu menyelamatkan manusia dari kesesatan akal pikiran, kegalauan hati, dan kemaksiatan perilaku.

Ilmu adalah kunci pembuka semua kebaikan di dunia dan di akhirat. Ilmu penentu kebahagiaan hidup di dunia, dan kesejahteraan di akhirat.

Ilmu penentu ketepatan amal kebaikan (amal shalih). Sholat yang benar tergantung ilmu. Puasa yang tepat tergantung ilmu. Berzakat yang diterima Allah tergantung ilmu. Prediket mabrur dalam melaksanakan haji tergantung ilmu. Membaca, menghafal, mentadabburi, dan mengamalkan isi al-Quran perlu ilmu. Menjadikan pernikahan sakinah mawaddah warahmah perlu ilmu. Mewujudkan keshalihan anak-anak perlu ilmu. Bahkan untuk menjalani kehidupan sehari-hari dari bangun tidur di waktu fajar, sampai tidur kembali setelah Isya perlu ilmu.

Manusia perlu ilmu tentang hukum-hukum syarak. Menentukan suatu perbuatan mana yang boleh, wajib, sunnah, makruh, dan mana yang haram perlu ilmu. Semua perbuatan manusia terikat hukum syarak, yang akan diminta pertanggungjawaban kelak di Yaumul Hisab (Hari Perhitungan). Bagaimana manusia bisa paham hukum-hukum syarak dalam kehidupan, jika tidak memiliki ilmu.

Ilmu menjadi asbab ketinggian derajat manusia di sisi Allah Subhanahu Wata’ala setelah iman (QS.Al-Mujadalah ayat 11). Ilmu adalah wasilah/jalan cinta pencari kebahagiaan. Ingin bahagia di dunia dengan ilmu. Ingin bahagia di akhirat dengan ilmu. ingin bahagia dunia dan akhirat dengan ilmu (Hadis Nabi).

Mencintai Allah dan Rasulullah sangat perlu ilmu. Ingin dicintai Allah dan Rasulullah juga dengan Ilmu. Ingin mencintai Allah, manusia perlu ilmu mengenai nama-nama terbaik-Nya, sifat-sifat-Nya wajib dan mustahil-Nya, perintah dan larangan-Nya, yang amalan yang disukai dan dibenci-Nya. Mencintai Rasulullah perlu ilmu tentang sifat-sifat, sejarah kenabian (sirah nabawiyah), risalah yang dibawa, hadits-hadits, sahabat-sahabat, keteladanan, dan bentuk-bentuk perjuangan Rasulullah menjadi manusia teladan sepanjang sejarah.

Mencintai Allah dan Rasulullah sangat perlu Ilmu, apatah lagi ingin dicintai Allah dan Rasulullah tentu sangat sangat memerlukan ilmu. Ilmu itu cahaya tidak semua orang mendapatkannya, “Barang siapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan, maka Dia akan memahamkan agama baginya.”(HR. Bukhari).

Di akhirat kelak, hanya dua tempat menetap, yaitu syurga dan neraka. Tidak ada tempat di antara keduanya. Untuk memudahkan masuk syurga dan terhindar masuk neraka perlu ilmu dan amal shalih. Allah menjanjikan penuntut ilmu “Barangsiapa yang menempuh jalan menuntut ilmu, Allah akan memudahkan jalannya menuju syurga (HR. Muslim).

Maka bagi pecinta Ilmu, liqaq (pertemuan) ilmu, atau majlis ta'lim dengan guru (murabbi) merupakan taman di antara taman-taman syurga.Bagi pecinta ilmu liqaq adalah muara kebaikan, dengannya dia mempelajari halal dan haram, takwa dan fujur, pahala dan dosa.

Bagi pecinta ilmu murabbi adalah anugerah, yang dengannya melabuhkan rasa ingin tahu dan kerisauan atas ketidaktahuan yang membuatnya terperosok dalam kesalahan.

Bagi penuntut ilmu, ilmu adalah jalan cinta yang senantiasa ditempuh untuk meraih puncak kebaikan dan kemuliaan di sisi Sang Pencipta.Wallahu A’lam Bisshawab.

Batusangkar, 7 Maret 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post