Salam Menulis, Rekan Rekan Guru di Gurusiana!
Ini tulisan pertama saya di Gurusiana. Saya mengetahui situs ini dari teman saya yang telah selesai mengikuti pelatihan Sagusabu (Satu guru satu buku). Saya memang tidak mengikuti pelatihan tersebut, tapi saya memahami beberapa esensinya.
Bahwa guru perlu menulis mengingat perannya sebagai pendidik sekaligus pelestari kebudayaan, itu sudah pasti. Guru harus menulis karena guru ialah panutan. Sungguh aneh dan lucu, saat guru sering meminta murid membuat tugas menulis artikel atau cerpen, tapi pada kenyataannya guru tidak memiliki kemampuan melakukan hal tersebut.
Di sisi lainnya, guru perlu menulis karena kesadaran bahwa ilmu pengetahuan perlu diwariskan melalui tulisan. Melalui ilmu pengetahuan yang diikat dalam tulisan, kebudayaan yang baik dapat terus lestari bahkan dikembangkan.
Bagaimana caranya agar guru bisa menulis? Tentu saja, tidak ada cara lain kecuali menulis.
Bagaimana kalau hasilnya jelek? Maka kemampuan menulis harus diasah agar terus menjadi lebih baik. Menulis harus menjadi kebiasaan. Namun saat melakukannya, berusaha menjadikan itu sebagai budaya, berbagai halangan muncul sehingga mematikan potensi sekaligus tanggung jawab menulis bagi guru.
Banyaknya tugas yang harus diemban guru sering menjadi alasan utama. Guru memang bukan hanya memiliki tugas sebagai pengajar sekaligus pendidik di kelas, tapi juga mesti menjadi manajer yang baik dalam mengelola administrasi pembelajaran, sekaligus sosok kreatif dan inspiratif yang menjadi panutan bagi murid-muridnya.
Di sisi lainnya, guru juga sering mendapat tugas tambahan berupa wakil kepala sekolah, wali kelas, kepala lab, kepala perpustakaan, bendahara sekolah, tim pengembang kurikulum, tim adiwiyata, tim pengembangan sekolah berbasis karakter, tim akreditasi, operator dapodik, pengurus berbagai organisasi profesi guru, bahkan tenaga TU.
Berbagai kesibukan itu pula yang sering menjadi dalih bagi guru sehingga tidak (lagi) menulis. Dimana hal itu pula yang terjadi pada saya. Untuk itu, saya percaya satu solusi menghidupkan (lagi) semangat untuk (kembali) menulis ialah dengan bergabung dalam sebuah komunitas yang dapat memotivasi diri untuk terus menulis.
Satu komunitas yang memungkinkan guru untuk bisa membaca tulisan satu sama lainnya, bertukar pikiran, saling mengapresiasi, hingga memberikan masukan sehingga guru bisa menjadi terus produktif diiringi dengan kualitas tulisan yang semakin bagus. Dalam lingkup ini lah akhirnya saya bergabung dalam komunitas gurusiana.
Saya percaya, ini ialah komunitas yang akan –bahkan mungkin sudah, melahirkan banyak karya tulis yang inspiratif bagi masyarakat luas, bukan hanya bagi kalangan guru dan dalam lingkup pendidikan. Mengingat profesi guru sudah selayaknya diterima sebagai pencerah, pendidik, pembimbing secara luas, yang bisa dicapai bila guru menyebarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimaknainya melalui tulisan bagi sesama.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Alhamdulillah, ini awal yang baik. Insyaallah bila bapak menulis setiap hari satu tulisan di Gurusiana, Bapak akan merasakan dampaknya. oy Desember 2017 saya sempat ke Banjar Pak.
Saling memotivasi pak...saya juga karena banyak kesibukan tugas sebagai ibu di rumah dan ibu guru di sekolah terkadang menjadikan saya terlena dengan keadaan.(tidak menulis)
Mari bersama saling menguatkan dan menyemangati. Baarokallah....Pak. Salam Literasi dari Medan.
Selamat bergabung pak.... Insyaallah sangat bermanfaat...