Surat Edaran Menteri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia nomor 14 tahun 2019, tentang penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran telah membawa angin segar dalam dunia pendidikan terutama pendidikan dasar dan menengah.

Surat edaran ini menjadi landasan hukum bagi guru untuk lebih merdeka dalam mengajar. Tak perlu lagi ribet dalam menyusun administrasi. Tak perlu lagi cetak RPP ratusan halaman, tak perlu lagi ada usaha jasa pembuatan RPP (ups..)

Trus bagaimana format RPP yang baku? Tidak ada. Guru dibebaskan untuk memilih dan mengembangkan format RPP. Akan tetapi guru mesti mencantumkan 3 komponen inti. Tujuan Pembelajaran, kegiatan Pembelajaran dan Assesmen.

Apakah format RPP yang sudah dibuat melalui beragam pelatihan atau workshop tidak berlaku lagi..? Oh tenang saja format yang sudah ada tetap bisa digunakan. Akantetapi tidak menjadi suatu keharusan seperti yang sudah terjadi selama ini.

Surat edaran ini memnuka diskusi dalam berbagai grup yang sayanikuti. Salah satunya adalah grup MGMP kimia Sumbar. Salah satu anggota grup kemudian posting RPp yang sudah dibuatnya bertahun-tahun yang lalu. Jauh sebelum aturan RPp yang ribet muncul. Dan ternyata RPP model lama itu sangat sederhana.

Artinya surat edaran menteri ini bukanlah suatu yang baru hanya saja ikembalikan kepada format lama.

Jadi kalau mau bikin RPP Satu Lembar, ada baiknya belajar kembali kepada guru senior