Pak iwan, sudahkah mengadakan ulangan harian?

ulangan harian, saya tak paham dengan istilah ini. saya lebih suka menggunakan ujian atau tes hasil belajar. meskipun sebenarnya yang paling tepat itu evaluasi hasil belajar.

evaluasi hasil belajar selain untuk untuk siswa mesti dilakukan untuk pengajar. sejauh mana guru berhasil dalam proses belajar mengajar.

saya tidak begitu lega saat siswa mendapatkan nilai seratus. saya malah mengapresiasi siswa yang nilainya 50.

kenapa.

jika siswa mendapatkan nilai seratus, saya bandingkan dengan hasil sebelumnya. kalau dia dapat seratus maka artinya dia sudah bisa dikatakan berhasil belajar.

bagaimana dengan siswa yang mendapatkan nilai 50? jika nilai sebelumnya adalah 0, maka itu sudah pencapaian terbaik dari siswa.

memang, keinginan saya siswa semuanya mendapatakan nilai 100, sehingga saya bisa berbangga hati. keren kan saya..

tapi, itu idealnya.

faktanya, siswa yang saya hadapi ternyata tidak sesuai dengan keinginan saya. jika saya menggunakan tolal ukur kecerdasan majemuk. siswa saya lemah di bagian matematika atau hitungan.

melihat kharakteristik pembalajaran kimia, yang makroskopis, dan abstrak. butuh kemampuan berpikir tingkat tinggi. jangankan kemampuan tingakat menengah, dua level tingkat rendah saja masih belum tercapai.

dan bayangkan saja, ketika saya katakan esok kita ujian. maka raut wajah mereka murung dan langsung cemberut.

saya belum mengadakan ulangan harian. sedangkan untuk penilaian, saya gunakan saja sementara penilaian sikap atau afektif. tentunya kriteria pertama mereka nyaman belajar dengan saya.

ups...

ini hanya karangan fiksi saja.

sstt jangan bilang siapa-siapa ya...

ketahuan kepala sekolah saya bisa kena pecat...