Siang ini aku melaksanakan tugas mengawas ujian diruang 7, mata-mata siswa selalu mengawasi gerak gerikku, mencuri-curi kesempatan untuk bertanya tentang jaweaban yang belum mereka ketahui jawabannya. Ada yang memakai isyarat tangan, berbisik dan ada juga yang terang-terangan seolah-olah mereka tidak serius bertanya untuk mengelabuiku, ada juga siswa yang membunyikan lidahnya untuk memamnggil temanya, yang pura-pura tidak mendengar karena mereka malas memberikan jawaban ujian yang akan ditanya temannya. Ada juga siswa yang aku lihat mengernyitkan dahinya, ada juga siswa yang dari awal ujian keliahatan santai tanpa beban, bahkan mungkin ada siswa yang tidak serius membaca soal-soal ujian yang mereka hadapi. Papas an tatapan mataku mereka coba untuk mengelak seolah-olah mereka salah tingkah.

Hatiku berkata bagaimana bisa mereka dengan beraninya bertanya kepada temannya tentang jawaban ujian, padahal aku yakin mereka tahu bahwa mencontek atau menanyakan jawaban ujian kepada teman adalah sesuatu yang salah, bagaimana mungkin yang salah dengan beraninya mereka lakukan. Apakah ini sebuah kesalahan dalam mendidik, siswa tahu tapi merekla tetap saja melanggar, melanggar sebuah konsep sebuah karakter yang seharusnya tidak mereka langgar, duhai bagaiamana caranya ya menyadarkan mereka bahwa yang untung itu adalah melakuakan sesuatu sesuai dengan kemampuan, pada hakikatnya mengerjakan sesuatu sesuai dengan kemampuan bukan sebuah kerugian walaupun mungkin hasil yang mereka dapatkan tidak seindfah dan semuluk harapan guru.