Syarif Firdaus

Saya seorang guru yang mengajar di SMP Negeri 1 Kelapa, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Indonesia. ...

Selengkapnya
Navigasi Web

SURAT TERBUKA UNTUK PARA PEMUDA NEGERI INI

PEMILU memang sudah seminggu berlalu. Tapi bukan berarti kita telah memiliki pemimpin baru. Masih ada proses yang harus kita tunggu dengan sabar dan tanpa grasa grusu.

Para pemuda milenial, kemarin pilihan telah kalian jatuhkan. Meskipun sebagian dari kalian belum ambil bagian karena sengaja dan mungkin belum mendapat undangan. Wahai pemuda, bisa jadi orangtua disekitarmu belum mengerti IT. Mereka sibuk menonton TV dan bertengkar karena PEMILU kali ini. Sebagai generasi yang mengerti sesungguhnya kalian berkewajiban menjelaskan bahwa PEMILU ini belum usai dan masih dalam proses penghitungan. Pemuda Indonesia yang gagah menawan, sikapi dengan baik para pendukung militan, jangan terpengaruh apalagi ikut-ikutan karena masa depan kalian masih sangat panjang. Banyak pendukung barbar sedang sedang mencari masa untuk direkrut. Mungkin untuk merusak negeri ini agar pecah lalu bangkrut. Jangan pernah kalian ragu untuk menolak ikut. Pemuda Harapan Bangsa, tapi jangan lupa diluar sana juga masih banyak sekali pendukung yg tidak “sebarbar” yg kamu bayangkan. Ada banyak pendukung yang akal sehatnya masih digunakan, iman mengontrol amarahnya, dan mencintai negaranya lebih dari dirinya sendiri. Meskipun tak dipungkiri ada pendukung yang cintanya kepada dunia ini dikalahkan oleh cintanya kepada akhirat karena orientasi kehidupannya adalah mengejar akhirat yg utama, orang-orang ini tak takut dengan apapun kecuali Rabbnya, mereka tak menebar ancaman justru melindungi yg lemah dan memberantas kemungkaran, tapi yakinlah mereka bisa dikendalikan karena menurut mereka suara Imam harus di dengarkan. Bila Imam khilaf maka orang-orang yg berdiri dibelakang Imam akan langsung mengingatkan. Agar keputusan tidak pincang dan rakyat awam tak menjadi korban. Karena cintanya terhadap agama mereka kadang rela kembali kepangkuanNya lebih dulu dari kita. Wahai Pemuda nusantara, Kisruh di negeri ini sesungguhnya sudah digariskan-Nya. Dia ingin meninggikan kualitas demokrasi kita. Namun kita kadang tak lekas mengambil pelajaran ada apakah gerangan. Bahkan sebagian dari kita tega-teganya menggunting dalam lipatan. Demi kursi dan jabatan. Demi dunia yang sejatinya sementara harga diripun dilacurkan. Pengumuman Quick Count sudah digaungkan. Baik 01 dan 02 sudah punya pendirian disertai keyakinan. Bukan jumawa pada kemenangan atau tak menerima kekalahan. Janganlah salah satu dari mereka kalian lecehkan. Karena QC itu sementara dan asli buatan manusia. Kita rakyat biasa hanya bisa menyaksikan. Ketika human error kerap kali dipertontonkan. Disini emosi sedang dimainkan. Pendukung yang fanatik/barbar tanpa akal rasional mungkin kepanasan bahkan melakukan pengrusakan. Tapi pendukung yang berakal sehat seharusnya melakukan pengawasan dengan keikhlasan. Hei Pemuda! Pernahkah kita sejenak memikirkan. TENTANG APA semua ini??? Betapa amanah berat menjadi PEMIMPIN RAKYAT sejatinya sedang diperebutkan. Padahal Tuhan mengajarkan caranya haruslah elegan. Bukan dengan menjawab “human error” setiap kelalaian diviralkan. Rakyat di akar rumput tak akan semerawut bila KPU tak lagi salah salah input. Ada uang negara yang telah banyak habis digunakan. Ada puluhan nyawa bahkan mungkin kelak mencapai ratusan melayang akibatnya. Ada gesekan gesekan mesra rakyat karenanya. Mengapa semua itu terjadi????? Salah satu alasannya, bisa jadi sebagai generasi muda kalian sudah tak perduli. Hanya karena oknum berpeci berteriak perang-perang!!! Hanya karena ustadz gadungan berteriak khilafah-khilafah!!! Kalian pergi menutup hati. Bantu negeri ini wahai PEMUDA... negeri ini sedang membutuhkan kalian. Ambil Laptop/HPmu minta foto C1 di TPS rumahmu lalu sesuaikan dengan Web KPU. Bila sesuai tetap simpan data C1nya hingga 22 Mei. Namun bila tak sesuai laporkan pada Bawaslu. Saya percaya di Indonesia masih banyak Pemuda yang kritis dan berjiwa patriotis. “Semoga Indonesia Aman dan Damai” Oleh : Syarif Firdaus (Pemuda yang sudah tidak muda lagi)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post