Syarif Firdaus

Saya seorang guru yang mengajar di SMP Negeri 1 Kelapa, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Indonesia. ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Timah VS Sekolah

Tahun 2010 saya mulai mengajar di pulau ini, pulau penghasil Timah ini tidak begitu besar, ukurannya sekitar tiga kali pulau Bali. Pulau ini memiliki kandungan timah yang sangat banyak. Sayangnya timah termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, maka suatu hari timah akan habis. Tugasku sebagai guru disini bukan sekedar mengajar. Dulu banyak murid yang lebih memilih ke tambang daripada ke sekolah. Alasannya sederhana, mereka ingin membantu orangtua dengan ikut mengumpulkan timah agar mendapatkan uang. Tak tanggung-tanggung sehari mereka bisa mendapatkan ratusan ribu rupiah karena waktu itu timah perkilogram dihargai lebih dari seratus ribu rupiah. Anak-anak yang mengumpulkan sisa-sisa timah dari tambang inkonvensional dapat mengumpulkan hingga empat kilogram per hari. “Ngelimbang” adalah istilah mereka untuk proses pengambilan timah dengan peralatan sederhana.

Makanya saya heran mengapa banyak murid tidak masuk dihari-hari tertentu. Setelah ditanyakan ternyata mereka lebih memilih ke tambang timah dari pada ke sekolah. Karena tergiur materi berlimpah. Saya pernah menasihati mereka, bahwa mereka tidak bisa selalu menggantungkan hidup dari tambang timah tidak resmi disekitar mereka. Tambang yang sama sekali jauh dari kata aman, dan rentan mengambil nyawa pekerjanya. Sekolah akan membawa kalian ke masa depan gemilang. Bila memang tetap ingin “ngelimbang” lakukanlah sepulang sekolah jangan pada jam sekolah. Itu beberapa nasihatku sebagai guru mereka. Beberapa yang kemauan belajarnya lebih kuat sepakat bahwa akan tetap sekolah sementara beberapa yang lain tetap memutuskan untuk menimbah timah pada jam sekolah.

Sesungguhnya uang yang didapat dari menjual timah dapat dengan mudah habis dibelanjakan di pasar sementar ilmu yang didapat dari sekolah akan bertahan sepanjang hayat apalagi bila diamalkan di masyarakat. Ilmu akan membawa kita untuk mendapatkan materi. Seseorang berilmu akan dibayar bukan membayar.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post