Bakti Yang Kan Selalu Abadi (TGM H-34)
Tantangan menulis hari ke-34
Orang tua adalah sosok yang begitu penting dalam kehidupan. Tanpanya, seseorang tak akan pernah ada, tak akan pernah menjadi siapa-siapa. Mereka merupakan sosok yang tak pernah lelah berjuang, tak pernah berhenti mendoakan, demi kesuksesan dan kebahagiaan putra-putrinya.
Ibu telah berkorban darah, keringat, bahkan air mata, untuk mengandung, melahirkan, sampai membesarkan anaknya. Saat ia mengandung, ia tentu mengalami fase yang tak mudah, tak enak ketika beraktifitas, dan beristirahat pun tidak nyaman. Ketika proses melahirkan, ia berjuang mempertaruhkan nyawanya, demi melihat darah dagingnya bisa merasakan alam syahadah.
Saat kecil, ibu tak pernah protes ketika ia terbangun mendengar tangisan anaknya karena lapar, menyuapi dengan penuh kasih sayang, dan tak pernah sekali pun jijik membersihkan ketika putra-putrinya buang air. Ia adalah malaikat yang nyata, yang hadir dalam hidup setiap insan, dan tak akan pernah mampu membalas jasanya dengan apapun di dunia ini.
Seperti halnya diungkapkan dalam sebuah senandung:
*Andaikan engkau ku gendong, berlalri keliling dunia, itu belum bisa mengganti, setetets air susumu.
Andaikan dunia ini, penuh dengan air mataku, itu belum bisa menghapus, sakitmu melahirkan aku.*
Begitu mulianya sosok ibu, hingga Rasulullah Saw. mengumpamakan surga berada di telapak kaki ibu.
الْجَنَّةُ تَحْتَ أَقْدَامِ الأمَّهَات؛ مَن شِئن أدخلن، ومَنْ شِئن أخْرَجن-.
“Surga di bawah telapak kaki ibu. Siapa yang dikehendaki (diridhai) para ibu, mereka bisa memasukkannya (ke surga); siapa yang dikehendaki (tidak diridhai), mereka bisa mengeluarkannya (dari surga).”
Ayah yang telah berjuang demi kelangsungan hidup kita, tak pernah mengeluh selelah apapun ia ketika pulang bekerja. Mengajarkan banyak hal tentang berbagai pengetahuan, bekal untuk masa depan yang gemilang. Ia selalu ada ketika kita butuh bimbingan. Menjadi guru kehidupan yang mengajarkan kitaa arti sebuah perjuangan. Memnjadi pemimpin yang akan mengantarkan kita ke jalan kebenaran.
Bersama ibu, ayah setia menemani, menjaga, dan memastikan kita selalu aman, terjamin, dan memastikan kebutuhan dan keinginan kita terpenuhi. Sungguh luar biasa, ketulusan mereka tak akan pernah mampu dibalas, tidak akan tergantikan.
Islam sebagai agama yang menjunjung tinggi adab kesopanan, telah mewajibkan setiap anak untuk senantiasa berbakti kepada ayah dan ibunya.
۞ وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا
Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, serta ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.(QS. Al-Isra : 23)
Marilah kembali bermuhasabah, memperbaiki diri, serta senantiasa berbakti kepada orang tua. Doakan mereka, kasihi mereka, perlakukan mereka dengan penuh kemuliaan, bertutur kata yang lemah lembut kepada mereka. Insya Allah, surga menjadi tempat berkumpul bersama mereka kelak.
My room, 3 Februari 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar