Berawal dari sebuah cerita seorang guru yang dulunya mengajar di ibu kota, dan saat ini telah mutasi di salah satu madrasah di sudut desa pinggiran kali dengan jarak tempuh yang tak lagi ratusan meter tp puluhan kilometer. Ini adalah sebuah perjuangan demi dedikasi seorang pendidik dan tanggung jawab seorang abdi negara. Keharusan yang dijalani demi sesuap nasi dan kewajiban mencerdaskan anak bangsa, dia harus berangkat dini hari dengan perjalanan yang cukup menegangkan karena melewati hamparan sawah yang luas dan menyeberangi kali diatas perahu tambang bersama kawanan para petani dan para pedagang pasar. Sungguh hal baru dalam masanya menjadi seorang pejuang pendidikan dengan melawan rasa takut menyeberang kali yang terkadang pasang dan arus deru deras. Dan perahu yang kecil penuh sesak akan motor dan para penumpang yang membawa tumpukan rumput dan barang dagangan.

Sebuah perjuangan yang sangat berkesan demi mengais rizki seorang pejuang pendidikan. Rasa lelah tak lagi peduli karena jauhnya perjalanan. Ditambah dengan bejibun tumpukan kertas koreksian para siswa diatas meja telah menunggu dan tak kunjung usai untuk mengisi nilai raport. Rutinitas itu dijalani dengan keikhlasan yang luar biasa hingga pada saatnya para pejuang pendidikan menemukan secercah harapan suatu saat. Suka duka dilalui demi menetas generasi bangsa yang cerdas hebat bermartabat. Tetap tangguh dalam mengemban amanah, tetap bersahaja didepan para siswa yang tak lagi menganggapnya dan tak hiraukannya. Niatnya menjadi benteng kokoh demi masa depan para siswanya. Senyum ketulusan tetap menghiasi raut wajahnya yang menyimpan puluhan masalah dalam hidupnya. Inilah sebuah perjuangan.