Doyan Kolak( Ubi )
Doyan Kolak(Ubi)
Bukittinggi, 2 Ramadan 1440 H/ 07 Mei 2019
Maaf terlambat!
Kenapa minta maaf? Ini nih aku terlambat kirim tulisan, seharusnya kemarin, tetapi tidak apa ya, bulat terlambat daripada tidak sama sekali.
Saat sahur hari Selasa aku buat kolak ubi, seperti kebiasaanku pabukoan untuk berbuka puasa sudah dipersiapkan sejak pagi, tetapi belum diberi santan. Pukul 09.00 aku berangkat ke Padang mengurus pensiun papa fan terus ke rumah saudara. Yah, kalau perjalanan tidak bisa kita perkirakan. Rencana pukul 16.00 sudah sampai di Bukittinggi, namun ternyata pukul 18.00 baru sampai di Bukittinggi, kemudian aku beli pati santan lalu kumasukkan ke dalam kolak ubi uang telah berada di peristirahatannya( periuk ). Alhamdulillah sebelum berbuka sudah terhidang. Itulah sekelumit ceritaku yang terlambat ditulis. Eh, maaf, tak sempat memfoto kolak yang telah tersedia, maklumlah, selamat berbuka dengan kolak ubi campur ketan merah.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Baru selesai sahur, jadi pengen kolak ubinya, Bunda...hehehe. Salam literasi. Salam sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah, Bunda Syofni.
Alhamdulillah, kolak ubi, nanti pagi ini buat kolak kolang kaling campur delima, tetapi santannya sore nanti ya Bunda. Terima kasih Bunda.
Aku juga mau tuh kolak ubinya Bund. Jangan banyak banyak ngasih Kak Ray , nanti aku kehabisan, hehehe. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Kolaknya dibagi dikit sorang, semua dapat bagian Bunda