TRIK-TRIK MEWUJUDKAN RESOLUSI 2018
Trik-Trik Mewujudkan Resolusi 2018
Berawal dari tantangan yang diberikan oleh media guru awal tahun untuk membuat resolusi 2018. Resolusi pada tahun 2018 adalah pesawat literasi dengan muatan 10.000 karya.
Berdasarkan pengalaman untuk memeriahkan hari guru nasional yang ke-72, saya memberi tugas menulis selama tiga bulan, ternyata karya siswa mencapai 968 judul puisi dalam satu kelas yang terdiri dari 23 orang siswa.
Sebagai motivasi kepada siswa, bagi siswa yang menghasilkan karya terbanyak maka karyanya akan dibukukan. Siswa yang menghasilkan karya terbanyak adalah Nabila Khafiq Riyanti yang berjumlah 159 puisi yang kedua Rezi Sepditisya dengan jumlah 145 puisi, sedangkan yang ketiga adalah Farah Shafira Devanda yang karyanya berjumlah 89 puisi.
Dengan dibukukan karya siswa tersebut lalu diserahkan kepada siswa yang bersangkutan, kemudian diserahkan kepada kepala sekolah. Karya itu diletakkan di perpustakaan sekolah. Buku itu dipajang di lemari tempat karya siswa. Buku tersebut bisa dibaca oleh semua warga dan masyarakat sekolah, bahkan orang-orang yang datang ke sekolah dalam rangka studi banding. Hal tersebut sangat bermanfaat sekali karena sekolah kami sedang dinilai oleh tim penilai tingkat Kota Bukittinggi. Perpustakaan SD Rujukan 04 Birugo meraih juara 1 tingkat Kota Bukittinggi tahun 2017.
Kegiatan literasi yang rutin dilaksanakan setiap pagi selama 15 menit. Kegiatan literasi setiap hari Senin pada minggu kedua dan keempat, sedangkan hari Senin minggu pertama dan ketiga adalah upacara bendera dalam rangka penanaman karakter dan implementasi cinta tanah air.
Dengan motivasi itu, mereka lebih semangat menulis. Sebenarnya semua itu tidak lepas dari gurunya yang selalu menulis dan membaca di waktu-waktu senggang, misalnya pagi sebelum bel berbunyi, waktu istirahat sambil makan pun bisa membaca. Waktu ishoma sebagian waktu digunakan untuk membaca. Sebelum libur anak-anak ditugaskan untuk menulis pengalaman liburnya setiap hari.
Salah satu siswa bernama Allisya Dhivanella mengisi waktu liburnya di perpustakaan keluarga DENORITA. Perpustakaan tersebut milik ibu gurunya. Itu adalah salah satu hasil literasi yang berupa synopsis dari cerita Detektif Conan.
Hari pertama sekolah, pada semester 2, Selasa, 02-01-2018. Kami membuat kesepakatan untuk mewujudkan resolusi 2018. Setiap hari anak-anak menulis karya minimal tiga karya. Lalu anak-anak bertanya, “Kalau lebih tiga karya boleh, Bu?” saya jawab, “Boleh, bagus sekali.”
Pada hari pertama sekolah, anak-anak diminta untuk menuliskan pengalamannya selama libur.
Sungguh luar biasa, anak-anak ku dalam satu minggu pertama sekolah yang dimulai dari Selasa-Sabtu, jumlah karya anak-anak sudah mencapai 730 karya dari 23 orang siswa. Siswa yang termasuk 10 besar karyanya adalah Allisya Dhivanella 106 karya, Rezi Sepditisya 85 karya, Mukjizatul Putra Kelima 64 karya, Farah Shafira Devanda 59 karya, Aris Septiawan 47 karya, Arjuna Marcelino 46 karya, Fitri Ramadani Simbolon 43, Nabila Khafiq Riyanti 41 karya, Kevin Ikram Adinata 38 karya. Untuk motivasi selanjutnya, maka setiap minggu, akan diumumkan karya siswa terbanyak dalam kegiatan literasi ini.
Trik atau kiat-kiat untuk menggiatkan literasi tahun 2018 salah satu caranya adalah dengan membuat sebuah karya yang ditulis di kertas binder. Kertas binder tersebut diberi nomor dengan angka yang besar di bagian belakang kertas. Angka tersebut bisa dilihat oleh teman-teman yang lain bahwa karyanya telah banyak. Hal ini dapat memotivasi siswa yang lain untuk berlomba-lomba membuat karya. Karya tersebut akan diumumkan siapa karya terbanyak pada akhir semester.
Setiap akhir minggu, diadakan pengumuman karya terbanyak yang dibuat oleh siswa. Pada Minggu ketiga, bulan Januari 2018 diumumkan karya terbanyak. Karya terbanyak pertama adalah Allisya Dhivanella dengan jumlah 202 karya. Urutan kedua adalah Muhammad Hans Nafis sebanyak 187 karya. Urutan ketiga adalah Nabila Khafiq Riyanti dengan jumlah 149 karya. Urutan keempat adalah Rezi Sepditisya sebanyak 142 karya. Sedangkan yang masuk urutan kelima adalah Mukjizatul Putra Kelima atau yang biasa dipanggil oleh teman-temannya Uncu yang jumlah karyanya 119 karya.
Dari 23 orang siswa kelas 6, ada 2 orang siswa yang selama 3 minggu ini, baru menghasilkan 5 karya.sedangkan yang satu lagi menghasilkan 3 karya. Sebenarnya mereka ini adalah anak yang pintar, tetapi mereka kurang termotivasi untuk menulis. Untuk memotivasinya agar mereka mau menulis, maka guru menggunakan trik yang unik. Guru memberi tugas menulis 15 menit sebelum pulang. Apabila mereka tidak menyelesaikan dalam waktu yang ditentukan dalam arti kata bahwa saat bel berbunyi untuk pulang, mereka belum diizinkan pulang. Dengan menggunakan trik ini, mereka berusaha untuk menyelesaikannya.
Di kelas kami ada pesawat literasi. Pesawat itu terbuat dari bambu seperti membuat layang-layang, tetapi berbentuk pesawat yang mempunyai ruang, pintu, ekor, dan sayap. Pesawat ditutupi dengan plastik transparan dan digantung menggunakan benang nilon. Pada dinding dan sayap pesawat ditempelkan botol larutan kaki tiga dengan dobble tipe. Botol digunakan untuk memasukkan karya yang telah dibuat oleh siswa. Ruang yang ada di pesawat dapat digunakan untuk menggantungkan karya siswa. Semoga pesawat literasi ini dapat membawa anak-anakku untuk mencapai cita-citanya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar