Menunggu
Seperti hari-hari berlalu
puisimu hadir menemaniku
tanpa pengetahuanmu
kubawa ia ke kamar kalbu
Kuhadami setiap aksara, ketikan
dari hati dan tanganmu
kudekapkan di bidang dadaku
agar engkau juga merasakan
degupan jantungku nan pantas berlarian
Ah!
aku tidak mempedulikan
dikata puisimu cuma membuai perasaan
nol pada arus pemikiran
tidak mematangkan minda insan
Yang aku tahu
aku setia menunggu puisimu
sebagai candu penghilang resahku
kerana bagiku
itu pertemuan sekejap waktu
di antara engkau dan aku.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi yang indah salam literasi
Puisi yang indah. Keren
aku setia menunggu puisimu, sebagai candu penghilang resahku, diksi yang menawan, semangat berkarya pak, sukses selalu...
Keren puisinya Pak