Tulang Mencaci Kelam
Tulang mulai ringkih dan merintih
Tak jua angin mau menghentikan langkahnya
Mata di kulit pun berteriak sesekali mencaci
Tak pula kelam menghentikan jantungnya
//
Ku berusaha tegap
Tak kuijinkan kelopak cahayaku tersuap
Kuperintahkan jantung jariku memijat mesin aksara yang tak pernah gagap
Lalu….
Aku keburu menguap
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
cobaan berat, pengen bobok dan ide pun melayang, tetap semangat bunda, keren bunda, salam sukses selalu
Hhhh