Boneka kayu
Kutatap boneka kayu yang mulai memudar cat-nya . Bertahun-tahun menemani kesendirianku. Tiga puluh dua tahun yang lalu kau berikan padaku saat kau pulang. Hari itu aku berharap kau akan menemui ku dan ayah ibuku. Sehingga hubungan kita yang sudah berjalan tiga tahun ada kepastiannya. Namun ternyata harapan tak berbuah kenyataan. Sepanjang jalan Babakan Siliwangi kita isi dengan pertengkaran kecil, gara-gara ticket pesawatmu yang hilang dan kamu tak jadi menemui orang tuaku di kampung. Kenyataan itu membuat kita tak bisa berkomunikasi dengan baik, aku keburu ngambek dan kamu tak bisa berbuat apa-apa dalam kebingunganmu.
Akhirnya kita dipisahkan lagi jarak dan waktu, kau terbang lagi ke negeri sakura melanjutkan pendidikanmu. Sementara aku menanti dalam ketidak pastian.
Shinagawa-ku nampak cerah, akhirnya aku bisa menyusulmu dengan program JICA. Dengan berbunga-bunga ku turuni tangga hotel New Otani Inn Tokyo, di lobby kucari box telepone kartu, dan ku dial sebuah nomor telpone pemberian temanmu.
Jantungku berdebar sangat keras aku berharap ini adalah kejutan buat mu, kalau aku bisa menyusulmu.
"Halo...", suara perempuan di seberang sana seiiringi tangisan bayi. Kutanyakan kebenaran nomor yang aku dial dan orang yang aku tuju benar adanya.Perempuan mengiyakan lalu kudengar suaramu .Kamu terkejut dan aku sangat terkejut dan terpuruk. Ternyata kamu sudah menikah dan baru sebulan kamu punya anak tanpa memberitahukanku.
Musim semi tak lagi indah, krisan dan sakura seakan berguguran. Rasanya aku ingin segera kembali ke Indonesia melupakan satu harapan hidup bersamamu.
Aku tak tahu darimana kamu mendapatkan nomor WA-ku, dan bagaimana kamu bisa menemukan rumahku. Sekarang kamu sudah berada di depanku.
Rambutmu tlah memutih meski begitu rautmu tidak berubah. Satu naďa penyesalan kau ungkapkan padaku. Berulang kali kau ucapkan terimakasih untuk semua cinta dan kesetianku.
Aku hanya tersenyum dan berbisik , " Jangan pernah mencariku lagi, kalau kamu memang punya ruang di hatimu untukku. Karena setiap saat aku selalu dekat tanpa harus kau datangi . Jadilah ayah dan suami yang baik !"
Kulepaskan pelukanmu lalu kutinggalkan kau mematung dihalaman rumahku. Kututup pintu dan kembali kujalani hidup bahagia dengan boneka kayuku.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar