#TAGUR 473

Kelapa hijau yang ditanam di halaman belakang sudah berbuah dan siap dipetik. Buah kelapa itu sangat banyak sekali, hingga pohon itu menjadi miring. Rencana pemetik kelapa hijau itu sudah disiapkan dan tukang panjat pohonpun juga sudah tiba dengan membawa golok untuk memetik buah tersebut.

Tukang petik kelapa itu dengan lincah memanjat pohon kelapa tersebut. Dan berkata kepada orang-orang yang ada di bawah sambil memegang satu yang sudah dipetiknya.

"Sebagai langkah pertama, ijinkan saya untuk minum pertama kali buah kelapa ini. Bismillahirrahmanirahim." Dia minum kelapa itu dengan penuh semangat dan kami yang melihatnya merasa iri, karena nampak segar sekali air kelapa itu ketika diminum pertama kali oleh si pemanjat pohon kelapa. Dan dibuangnya ke bawah dengan hati-hati sambil mengcungkan jempol kepada orang-orang yang berada di bawah.

Kami berdiri jauh dari pohon tersebut takut tertimpa kelapa itu. Satu persatu buah itu jatuh dan kami yang dibawah masih belum berani untuk bergerak mengambil buah kelapa itu, walau di hati sudah ingin berlari dan minum kelapa ijo tersebut.

Setelah selesai panen, sipemanjat pohon kelapa itu turun, dia hanya membutuhkan waktu untuk menurunkan buah kalapa itu semua dalam waktu lima menit. Kami semua berlarian untuk mengumpulkan kelapa, dan duduk melingkar setelah kelapa terkumpul semua. Satu persatu kami ambil satu dan membukanya kelapa hijau itu. Tersa segar dan nikmat sekali, buah yang pertama kali panen ini. Tidak hanya kami saja tapi warga yang kebenaran lewat kami ajak untuk minum kelapa bersama.