#TAGUR KE 461

"Tak usah kau tau siapa itu Lucy, itu bukan urusanmu!Kau urus saja dirimu sendiri, aku sudah malas melihat dirimu seperti itu. Dan yang sudah tak berguna bagi seorang laki-laki,"hardik suaminya dengan suara keras dan pergi meninggalkan Salma sendiri. Salma terkejut dengan ucapan suaminya seperti itu dan tak pernah disangkanya suaminya akan tega berkata seoeeti itu.

Salma tak tahu setelah dia operasi ceasar anak ke dua, dia seperti tidak bisa melakukan tugas sebagai istri. Bukan dia tak mau tapi entah apa penyebabnya. Salma sudah konsultasi ke dokter tapi belum ada hasil. Salma juga tidak pernah menduga kalau suaminya akan cepat berubah dan berpaling darinya secepat itu.

Duka hati Salma bertambah setelah Salma mengetahui suaminya berselingkuh di depan matanya dan dibawanya, perempuan itu ke rumah di saat Salma pergi ke dokter. Salma memergoki mereka ketika dia pulang dari rumah sakit dan masuk kamar yang tak dikunci. Salma serasa dunia ini hancur melihat kamar peraduaannya diisi oleh perempuan lain. Dan suaminya yang melihat itu tidak merasa bersalah malah mengusir Salma ke luar dari kamar dan menguncinya dengan rapat. Salma duduk terkulai depan kamarnya, tanpa bisa bisa berkata-kata lagi. Tak ada lagi kekuatan dalam tubuhnya.

Sejak itu Salma mengalami kemunduran fisik tapi dia berusaha untuk bangkit untuk ke dua anaknya yang masih kecil itu. Hingga akhirnya Salma tak sadarkan diri hingga kini penderitaan Salma sungguh berat. Salma yang sekarang berada di rumah sakit kota, sudah dalam perawatan yang terbaik, pak kepala kampung meminta dokter untuk memberikan perawatan yang terbaik, segala biaya perawatan akan dia tanggungnya, sebagia tanggung jawab beliau kepada Salma yang telah dititipkan kepada orangtuanya sebelum meninggal.

Pak ketua kampung kembali ke kampungnya dan segera mengurus suami Salma yang semakin bejad dan dia akan segera menjual rumah warisan itu. Setelah diadakan rapat warga, mereka segera bergerak menuju rumah Salma. Warga sudah sangat marah sekali, mereka tak ingin kampung mereka dikotori oleh perbuatan zinah dari suami Salma itu.

Warga sudah ramai berteriak-teriak memanggil nama suaminya Salma untuk segera ke luar rumah bersama perempuan tersebut. Pak ketua kampung itu mengendor pintu dengan keras. Suaki Salma yang mendengar suara ramai itu segera ke luar dan terkejut melihat warga sudah kumpul dengan membawa segala macam benda.

"Pergi kau bangsat, pezinah, tak tahu malu,"teriak warga yang sudah ingin menyeret suami Salma bila tak dicegah oleh pak ketua kampung.

"Bakar saja rumah itu,"teriak warga yang lain yang sudah mulai bergerak maju menuju rumah Salma. Tapi pak ketua kampung itu masih bisa menahan warganya.

Pak ketua kampung itu segera menarik suami Salma dengan keras dan begitu juga dengan perempuan yang ada di dalam disuruhnya ke luar membawa kopernya yang ada di dalam.

Setelah mereka ke luar, tangan warga sudah tak sabar ingin menerkam mereka berdua. Tetapi mereka masih hormat dengan pimpinan mereka hingga mereka masih bisa menahan diri walau hati sudah membara melihat dua anak manusia yang tak tahu diri itu.

Mereka dibawa ke balai desa dan disidang untuk segera meninggalkan kampung ini tanpa harus membawa apapun. Muka suami Salma sudah sempat bonyok kena bogem mentah beberapa warga yang sempat mendaratkan pukulannya ke mukanya. Begitu juga dengan perempuan itu sempat dilemparin telur busyk oleh warga yang sudah memanas hatinya.

Bersambung