Tantri Agustiningsih

Tantri Agustiningsih, mengajar di SMP Negeri 239 Jakarta. Tepatnya di sebelah gedung LPMP Jakarta dan bersebelahan dengan Kampus Universitas Indraprasta. Lahir ...

Selengkapnya
Navigasi Web

SALMA

#Tagur 459

Kedua anaknya itu menjerit kembali mengetshui mamanya menutup matanya kembali, orang-orang yang mendengar suara teriakan itu berlari ke arah lapangan segera untuk melihat apa yang terjadi. Mereka terkejut begitu melihat Salma tergeletak lemah dan ke dua anaknya masih menangis tiada henti. Merkepun segera membantu Salma membawanya ke rumahnya dan menggandeng ke dua anak kecil tersebut.

Mereka masuk saja ke dalam karena pintu tidak tertutup, fan mereka lebih terkejut sekali melihat suami Salma yang terduduk dengan tenang dengan seotang wanita. Mereka meletakkan Salma di atas kursi dan kemudian salah seorang bertanya kepada suaminya itu.

"Kami menemukan istei anda di tengah lapang sana, dan ke dua anak kecil itu menjerit, menangis. Apa anda tidak mendengar suara mereka?"tanya seorang kepala kampung itu dengan menahan kesal karena tidak ada usaha untuk Salma.

"Matipun aku biarkan saja, aku sidah tak peduli, istri tak berfungsi seperti itu untuk apa aku mengurusnya,"kata suami Salma dengan nada ketus dan dia melirik ke arsh wanita yang ada di sebelahnya.

"Maaf, ini siapa ya? Saya belum pernah lihat selama ini di peekamoungan kita?lanjut pak ketua itu sambil melihat wanita yang duduk sebelah suami Salma.

"Mama, mama bangun, jangan tinggalkan kami. Mama banguun,"teriak anaknya yang masih kecil itu. Dia menatap pada papanya dan berharap meminta pertolongannya.

"Tidak ada urusan dengan anda semua, siapa dia. Dia itu urusan saya,"jawab sualmi Salma tanoa menghiraukan rengekan anaknya itu.

Pak ketua kanpung merasa geram mendengar jawabnya,"saya sebagai ketua di sini berhak mengurus warga yang tidak bermoral. Kalau kau berbuat selingkung di kampung inu segera pergi tinggalkan kampung ini atau kami bakar rumah ini agar tidak menjadi tempat bencana di kampung ini. Dab kami akan urus Salma beserta anak-anaknya.

"Kami kasih waktu hingga pukul 8.00 nanti kalian berdua pergi dan jangan kembali ke kampung ini membawa kesialan,"ancam pak Ketua tersebut dengan tegas.

Perempuan yang ada di sebelahnya mulai ketakutan mendengar suara ancaman itu. Warga di luat juga sudah mulai ramai. Mereka tidak saja ramai masalah Salma tetapi juga ikut menjadi marah melihat suami Salma yang bertingkah semaunya sendiri.

"Bawa Ibu Salma ke balai pengobatan dan juga anak-anak ini segera, saya tidak ingin melihat mereka tercemar otaknya melihat orang tuanya seperti ni,"perintah pak ketua kepada warga yang berkumpul.

Salma sudah lemah sekali dan ke dua ank itu terus mengikuti kemana ibunya di bawa. Para ibu yang melihat itu mengajak mereka untuk tinggal di rumah mereka sementara sambil menenangkannya.

"Aku tak akan pernsh meninggalksn rumah ini, rumah yang besar dan berharga," teriak suaminya Salma dengsn suara keras. "Dan aku tidak takut dengan ancaman kalian,"jawabny sambil membawa pisau di tangannya meraih dan menempelkan pisau di leher wanita itu.

Wanita itu sangat terkejut dengan tingkah laku pacar gelapnya. Pak ketua juga sempat kaget tapi dia dapat membaca situasi. Dia segera berbalik sambil berkata, " Apa yang anda harapkan dari seorang lelaki seperti itu mencoba menusuk anda di depan kami." Pak Ketua itu pergi dan berbicara depan warganya yang sudah mulai msrah melihat suami Salma itu.

Bersambung

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cerpen yang keren. Semoga sehat dan sukses selalu buat ibu

12 Jun
Balas

Terimakasih pak Pardi atas kunjungannya.

12 Jun

Keren bunda..lanjut ditunggu ya

12 Jun
Balas

Terimakasih atas kunjungannya bu Idra

13 Jun

Mantap... Keren... Gak nyangka aja...

12 Jun
Balas

Terimakasih bu Sari atas kunjungannya

13 Jun

Cerpennya keren bunda cantik, ditunggu lanjutannya.

12 Jun
Balas

Terimakasih atas kunjungannya bu Defi.

13 Jun

Lanjuut..salam literasi

13 Jun
Balas

Terima kasih atas kunjungannya ibu Elvia

13 Jun

Keren bunda ceritanya Salma..Membuat tanya...sehat n sukses sll nggih

12 Jun
Balas

Terimakasih, ibu Titik atas kunjungannya.

13 Jun



search

New Post