Tantrie Leonita

Tantrie Leonita, S.S., M.Li lahir dan dibesarkan di kota tercinta Ibukota DKI Jakarta. Terdampar di Jember merupakan salah satu wujud nyata kecintaann...

Selengkapnya
Navigasi Web
3 Kata Penguat Menulis (2)

3 Kata Penguat Menulis (2)

 3 Kata Penguat Menulis (2)

Oleh: Tantrileo

#Tagur ke-340 (365)

Menurut Sinta Yudisia seorang psikolog, narasumber nasional, sekaligus penulis fiksi berikut ini 3 kata motivasi penguat dalam diri sendiri bila karya/tulisan kita tidak diapresiasi dengan baik oleh pembaca.

1.    Seriuslah berkarya

Jika kita mendapatkan hasil yang maksimal maka sudah tentu kita perlu memulainya dengan melakukan hal tersebut dengan serius berkarya. Tidak ada sesuatu yang dihasilkan dengan proses yang instan bahkan tidak sungguh-sungguh atau setengah-setengah.

Buatlah karya yang antimainstream tetapi tetap dalam batasan dan koridor agama yang berlaku tentunya. Sebab, sebaik-baiknya karya atau manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain. Yang dimaksud dari seriuslah berkarya di sini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain.

1)            Sudah sepatutnya sebagai seorang penulis yang ingin menebarkan kebaikan dalam dunia literasi, perlu melakukan riset dan observasi terlebih dahulu. Tujuannya agar karya tulisan kita tidak akan multi tafsir bahkan munculnya tulisan yang tidak berkorelasi.

2)            Hal yang tidak kalah pentingnya memperbanyak bahan bacaan. Minimal kita perlu membaca 3 buku terbaik dari penulis yang berbeda dan dibaca berulang-ulang.

3)            Setelah amunisi sudah cukup maka teknis sebelum membuat atau praktiknya yaitu buatlah outline cerita atau kerangka berpikir, synopsis (cerita singkat), premis, dan lockline (pendeskripsian cerita yang ditulis dengan satu kalimat saja).  

4)            Buatlah tulisan dengan tema-tema yang out of the box, sudut pandang yang bukan biasanya contohnya, mengangkat tema taaruf. Detailnya, ketika memilih taaruf untuk mengenal dan mendapatkan pasangan yang baik sesuai Islam.

Perempuan dan laki-laki sama-sama insan yang baik dan seorang muslim yang taat kemudian proses taaruf berjalan lancer dan keduanya menikah dan berbahagia. Nah, cerita yang seperti tentu sudah banyak dan akhirnya menjadi biasa.

Lain halnya, jika memilih tema yang sama tetapi dengan sudut pandang yang berbeda. Misalnya, kedua pasangan tersebut sebenarnya sama-sama memilki kepribadian yang kurang baik bahkan tidak bermoral.

2.    Sabar dan Ulet

Sebagai seorang penulis harus bisa memiliki sikap sabar dan ulet dalam berkarya. Sebenarnya sikap tersebut perlu dimiliki oleh semua orang, tidak memandang penulis atau profesi lainnya. Tetaplah terus bersabar sekalipun karya tulisan kita tidak dibaca orang lain.

Teruslah menulis sebagai wujud penerapan literasi. Sebab, menulis dapat dijadikan sebuah terapi dan sarana belajar hiburan. Tidak mudah menyerah dalam berkarya sekalipun belum bisa menghasilkan tulisan yang best seller. Pada dasarnya tulisan itu akan menemukan takdirnya.

3.    Yakinlah dengan Nilai yang Kita Miliki

              Ketika upaya kita sudah sungguh-sungguh dan serius dalam proses penggarapan tulisan diberengi dengan sabar dan ulet. Langkah selanjutnya yaitu yakin. Keyakinan ini sangat penting ada bagi penulis untuk tetap menumbuhkan dan menjaga rasa percaya diri. Yakinlah bahwa gusti Allah akan memberi reward pada manusia yang benar-benar bersungguh-sungguh dalam melakukan apapun. Yakinlah dengan nilai yang dimiliki. Terlebih diawali dengan mengapresiasi sekaligus mensyukuri terhadap karya yang telah dihasilkan.

              Ingatlah surat Thaha ayat 111-112, yang berbunyi bahwa, orang yang beriman mengakui keagungan Allah tersebut dan tunduklah semua muka dengan rendah diri kepada tuhan yang hidup kekal lagi berdiri sendiri dalam mengurus makhluk-Nya. Sesungguhnya telah merugilah orang yang melakukan kezaliman dengan mengingkari petunjuk Allah dan tuntunan rasul-Nya. 112. Dan siapa saja mengerjakan amal-amal yang saleh dengan niat tulus dan ia dalam keadaan beriman, maka dia tidak akan merasa khawatir akan perlakuan yang tidak adil terhadapnya dan tidak pula dia akan merasa takut terhadap pengurangan haknya sesuai apa yang telah ditetapkan dan dilakukannya.

              Itulah 3 kata yang dapat membantu kita untuk memotivasi diri agar selalu konsisten menulis dan menghasilkan tulisan yang dibaca oleh banyak orang. Semoga kita mampu menerapkannya dan tetap semangat menebar kebaikan. InsyaAllah karya tulisan yang baik akan menjadi manfaat orang. Selain itu, tulisan tersebut menjadi amal jariyah dan ladang pahala kita, Aamiin Allahumma Aamiin.

              "Berupayalah dengan sempurna, keajaiban Allah yang menjadikannya paripurna" (Sinta Yudisia).

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post