Tantrie Leonita

Tantrie Leonita, S.S., M.Li lahir dan dibesarkan di kota tercinta Ibukota DKI Jakarta. Terdampar di Jember merupakan salah satu wujud nyata kecintaann...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kala Bingung Melanda

Kala Bingung Melanda

Oleh: Tantrileo

#Tagur ke-341 (365)

Saat ini, Mira sedang berada di salah satu kota yang fokus mempelajari bahasa asing. Libur kuliahnya selama dua bulan ke depan sengaja dimanfaatkan untuk memperdalam sekaligus mengasah kemampuan bahasa asingnya. Karena itu dia bersama lima sahabatnya yang berbeda jurusan memilih mengisi liburan yang bermanfaat meski dengan biaya yang berlebih dan tidak bisa dikatakan hemat.

Ketika dua hari tiba di sana, semua peserta masih diperbolehkan menggunakan bahasa Indonesia untuk percakapan. Namun, setelah melewati hari itu semua peserta pelatihan bahasa asing diwajibkan menggunakan bahasa asing dalam keseharian. Sanksi nya pun akan diberikan bagi yang melanggar peraturan tersebut. Sanksi yang harus diselesaikan ketika melanggar peraturan berupa denda jika penggunaan bahasa selain bahasa asingnya per kata maka didenda 1000, tetapi jika beberapa kalimat didenda 15 ribu.

Tentu saja bagi Mira dan kawan-kawannya yang memang tidak terbiasa berbahasa asing, perlu perjuangan yang berlebih untuk melalui ini semua. Huft. Nyatanya, hingga sebulan di sana, Mira dan kawan-kawan masih saja dikenai punishment atau hukuman berupa denda karena kerap kelupaan berbicara dengan bahasa Indonesia dan daerahnya yang sudah menjadi kebiasaan sehari-hari.

Membiasakan sesuatu itu memang bukan hal yang mudah. Namun, tidak juga sesulit kenyataannya. Bila dibarengi dengan perjuangan, tekad, dan usaha yang tidak putus maka tentu akan mendapatkan hasil yang sesuai diinginkan. Begitu halnya dengan Mira dan kawan-kawannya. Tampak kesungguhan mereka mempelajari bahasa asing tidak main-main. Sering kali mereka baru tertidur menjelang lewat dini hari untuk berbincang dan melatih kemampuan bahasa asing yang dipelajari.

Waktu pun beranjak cepat, tidak terasa menjelang detik-detik berakhirnya pelatihan Mira dan kawan-kawan. Rasa enggan meninggalkan tempat pelatihan pun semakin tinggi. Bukan karena tidak merindukan kampung halaman dan keluarga. Mereka justru bingung harus menjelaskan mulai dari mana kepada keluarga masing-masing atas segala kenangan yang terjadi selama dua bulan menimba ilmu di sana. Lebih bingung dan peningnya lagi mereka tidak dijemput keluarga sedangkan sangu yang mereka bawa dari rumah telah habis tak tersisa karena selama hamper dua bulan di tempat pelkatihan tersebut mereka tetap melakukan kesalahan setiap harinya. Alhasil uang mereka pun banyak terkuras untuk membayar denda.

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post