Taopik Hidayat

Pendamping Satuan Pendidikan DISDIKPORA CIANJUR...

Selengkapnya
Navigasi Web

Nasihat Guruku

Suatu hari saya menyempatkan diri untuk bersilaturahmi dengan Bapak/Ibu Guru SMPku, sepertinya setelah menyelesaikan pendidika SMA sudah agak lama tidak menengok almamaterku tercinta. Kondisi di sekolah sangat ramai waktu itu, kebetulan mereka sedang mempersiapkan acara perpisahan dan kenaikan kelas. Alhamdulillah bisa berjumpa denga no adik-adik kelasku yang sebagian mengenaliku. Maklum waktu dulu di SMP ini pernah menjabat ketua OSIS saat itu. Singkat cerita selesailah bersilaturahmi dengan siawa- siswinya.

Tujuan utama kedatanganku tentu saja ingin bersilaturahmi dengan bapak/ibu guru tercintaku. Kulangkahkan kaki menuju ruang guru. Kusalami dan kupeluk guru-guruku yang semuanya mengenaliku, ya mungkin karena waktu itu aku termasuk salah satu siswa berprestasi dan disayangi gurunya. Panjang lebar pembicaraan kami, yang cenderung bertanya tentang keadaam saya.

Senang sekali bisa berbincang dengan Bu Tria guru ekonomi yang sangat dekat dengan muridnya, banyak sekali nasihat beliau yang sangat berarga. Pak Wawan guru olahraga yang sangat profesional dengan pendidikannnya, beliau banyak mengajarkan tentang diri yang harus profesional. Pa Rosa guru matematikaku yang paling rapi tulisannya, beliau menawarkan kosan gratis di rumahnya, akantetapi saya tinggal bersama kakakku. Pak Iwan guru sejarah yang paling dalam pengetahuan sejarahnya, banyak memberi motivasi tentang pentingnya pendidikan. Pak Yedi guru Bahasa Inggrisku yang memberikan hadiah uang karena nilai UN Bahasa Inggrisku terbaik. Pak Asep guru Bahasa Insonesia yang paling kalem. Pak Dedi guru Biologi yang sering ngajak badminton. Serta Pak Komar guru PKn yang terlihat sosok kepemimpinannya di sekolah. Tidak lupa Bapak Opi kepala sekolah kami yang sangat menguasai karawitan sunda.

Ketika sedang mengobrol dengan teman-teman, saya dipanggil oleh Bapak Komar. Beliau adalah guru PPKn yang luar biasa hebatnya. Pengetahuannya sangat dalam, keteladanannya luar biasa keren. Sayapun menemui beliau yang sedang duduk di ruang aula sambil menyaksikan anak-anak yang sedang berlatih. "Pik, kenapa tidak melanjutkan kuliah?" Pertanyaan pembuka yang dilontarkan Pak Komar. Sayapun menjawab pertanyaan beliau. "Saya belum bisa kuliah Pa, terkait masalah biaya Pa". Jawab saya singkat. "Pik kalau Opik punya keinginan yang kuat, masalah biaya itu akan teratasi. Banyak mahasiswa di luar sana yang kuliah sambil dagang, ngamen, ngojeg, menggajar ngaji, memberikan les pripat bagi anak sekolah. Sekarang yang penting lulus dulu , kalau bisa di Universitas Negeri Neger supaya biaya kuliahnya tidak mahal. Bapak sarankan, Opik Kuliah Pendidikan Guru Sekolah Dasar saja, peluang kerjanya cukup tinggi". Kata Pak Komar dengan penuh semangat. Sayapun belum bisa mengiyakan nasihat dari Pak Komar tersebut. Saya bilang akan memikirkannya dan akan berunding dengan orang tua dan saudara saya.

Setelah mendapat saran dan nasihat dari Pak Komar, sepanjang perjalanan pulang saya terus memikirkan nasihat tersebut. Yang pada dasarnya pemikiran itu sejalan dengan keinginan hati saya. Dari dulu saya memang bercita-cita ingin menjadi guru.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren ulasannya, sukses selalu

01 Jun
Balas

Makasih ibu

19:17



search

New Post