Akulah guru itu

Yang selalu membuat aturan yang harus kau taati. Meski aku sendiri belum tentu bisa mengikuti dan tak sedikit aturan itu kulanggar sendiri meski mungkin aku sendiri tak menyadari

Akulah Guru itu

Ketika aku diingatkan karena lalai

Begitu banyak alasan kukemukakan,

Hanya sekedar menutup kesalahan

Atau menjaga kewibawaan

Akulah guru itu

Guru yang membebankan banyak aturan,

Begitu tinggi target kuterapkan.

Padahal hati kecilku berkata

Aku belum mampu melakukan.

Akulah Guru itu.

Yang selalu anjurkan kau tidak membawa HP

Tapi jariku sendiri hampir tak pernah luput.

Aku anjurkan manfaatkan HP dengan baik

Tapi aku sendiri sibuk ghibah dan tidak bijaksana.

Akulah Guru itu.

Yang haruskan kau ke sekolah tepat waktu

Tapi tidak jarang aku yang kau tunggu

Aku anjurkan kau sholat Dhuha

Tapi aku sendiri asyik bercengkrama

Akulah Guru itu

Yang haruskan kau berseragam lengkap ketika upacara

Tapi aku sendiri tak berseragam dan banyak bicara

Aku anjurkan kau menjadi pendengar yang baik

Tapi aku sendiri belum bisa melakukannya

Aku anjurkan kau sholat berjamaah

Tapi aku sendiri sering sholat sendiri

Aku anjurkan kau menjaga kebersihan kelasmu

Tapi betapa kotor dan berdebu kantorku

Aku anjurkan berkata benar atau diam

Tapi aku sendiri tak jarang bicara tanpa makna

Aku anjurkan kau menghargai waktu

Tapi aku sendiri masih menyia-nyiakannya

Aku anjurkan kau belajar di rumah

Tapi aku sendiri tak belajar untuk mengajar

Aku larang kau menggunjing

Tapi tak jarang aku melakukannya

Aku anjurkan kau mengingatkan sesama,

Tapi aku sendiri takut melakukannya

Maafkan aku .... anakku

Maafkan aku .... Tuhanku

Anakku

Jika kau berakhlak seperti itu

Bukan semua mutlak kesalahanmu

Bisa jadi akulah penyebabnya

Karena contoh yang kuberikan kepadamu, bukan akhlak mulia

Ya Allah ....

Tunjukkanlah kepadaku bahwa yang benar itu benar

Dan berikanlah kemampuan untuk melakukannya

Ya Allah ....

Tunjukkanlah kepadaku bahwa yang salah itu salah

Dan berikanlah kepadaku kekuatan menjauhinya

Aamiin.

(Gurumu yang selalu merindukan “ocehan” kalian)