Membersamaimu adalah Hal terindah dalam hidupku

Padangsidimpuan, Jum'at, 02 Oktober 2020.

Seperti biasa dan sudah jadi kebiasan seharian yang rutinitas membersamai sang isteri berangkat menjalani tugas keseharian sebagai pendidik di salah satu SDIT ternama di kota Kelahiran saya Padangsidimpuan.

Kuhidupkan mesin kereta bututku yang sudah menemani kami hampir 10 Tahun.

"Ustadzah, ma'afkan abang selama ini, karena abang belum mampu jadi Imam yang baik untuk adek dan Keluarga" kumulai obralan ringan diatas kereta butut kami.

Lama kunanti jawaban dari sang isteri meskipun itu lewat gumaman atau anggukan sebagai tanda balasan dari obrolan kami.

"Iya bang, Adek juga minta maaf jika selama ini belum bisa menjadi Isteri yang Sholehah buat abang dan keluarga kita" jawabnya dengan ringan.

Berdebar dalam hatiku, serasa ingin terbang, bersyukur, ada perasaan bangga bercampur haru. Mendengar jawaban sang isteri.

Kami telusuri jalanan itu, jalan yang selalu kami lewati ketika berangkat melaksanakan tugas keseharian,

"Bosannya abang tiap hari mengantar dan menjemput adek bang?". Pertanyaan itu hampir membuat meledak isi kepalaku.

" Nggaklah dek, kan sudah kewajiban abang". Jawabku menimpali pertanyaannya. Meski dalam hati memang kadang ada perasaan bosan yang selalu kutepis dengan kata "Mereka itu Tanggung Jawabku" dunia dan Akhirat.

Tinggal satu belokan lagi gerbang sekolah SDIT Bunayya terpampang dengan megahnya, Gedung gedung kelasnya berdiri begitu kokoh seakan tak gentar menghadapi tantangan yang menerpanya.

Kupijak pedal rem kereta tua yang kami tunggangi pertanda kami sudah sampai ketujuan. Perlahan sang isteri turun dan pamit mengucapkan salam dan tak lupa mencium tanganku.

Dalam hati aku bergumam " Subhanallah " Terimakasih ya Allah engkau telah memberikanku Isteri yang Sholehah.

Membersamaimu adalah hal terindah dalam hidupku....

Bersambung...........