Buruh dicekik wakilnya
Buruh Dicekik oleh Wakilnya
mereka punya suaradimasak oleh rakyatyang harapannya kembalidimakan rakyat
tapi tidak begitunasi matang disembunyikandan rakyat makan buburberlauk terasi hancur
di mading negeriterpasang selembar kertasbertuliskan pengurangan jatahatas nama sama rata
tangis anak yang minta jajanterdengar di telinga, di antara peluhkantong-kantong lusuh para buruhkelaparan dan sangat kurus
buruh dicekik oleh wakilnyanapasnya berkuranglahirlah dari mata merekaketakutan pada setan tuli oligarki
yang menaruh diam-diam di atas mejadi antara wadah nasi kosongseribu halaman lebih narasidengan pasal melukis senyum usaha mereka
lukisan itu dibuat dari darah nestapayang sedang mencari tenanguntuk masa tuamenikmati kopi di teras rumah
tetapi, harapan itu matidibunuh oleh wakilnya sendiridari kursi yang kosong sebagianlayaknya sinetron yang tampil menyedihkan.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar