Diatas Sajadah kudatangi Engkau
Sang malam telah menyelimuti bumi ketika aku masih termenung diatas bangku usangku yang sudah reot dimakan rayap, dalam benakku terus berputar peristiwa tadi siang yang hampir membuat aku tidak percaya dengan apa yang kulihat.
"Bang, udah jam pagi loh! Kok belum tidur juga" Gumam isteriku menyadarkan lamunanku. Mataku memandang jam dinding di tembok kayu rumahku, aku tersadar ternyata jam sudah menunjukkan pukul 03.00 dini hari.
"Astaghfirullah". Dek kita sholat witir yok" pintaku ada isteri seakan menutupi masalah yang kuhadapi tadi siang.
" ayok bang" tapi adek sholat tahajjud dulu yah! sahut isteriku dengan manja.
Kulangkahkan kakiku dengan berat dan penuh beban menuju kamar mandi di pojok kiri rumah kami, ku awali dengan bersuci dan berwudhu.
Kucoba mengadu dan memohon petunjuk diatas sajadah cinta yang jadi kenangan kami ketika pertama kali aku jadi imam untuk isteriku. Kuadukan semua beban pikiran yang ada di otakku ku mohonkan dan kupinta petunjuk dari Sang Rabb " Allah " yang maha mengatur segala galanya.
Gemetar bibirku disertai jatuhnya titik airmata membasahi hamparan sajadahku sebagai bukti aku taubat dan memohon petunjuk dari Sang Pemilik Dunia dan Isinya.
" Ya Allah, Sesungguhnya aku telah mendzalimi diriku sendiri, Ampunilah aku ya Allah, Sesungguhnya tidak yang bisa mengampuni dosa selain Engkau Ya Allah".
Terdengar sayup sayup suara adzan di telingaku ternyata waktu Subuh sudah tiba.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar