Taromar Siregar,S.Pd

Guru di Salah satu Sekolah Dasar di Lingkungan Pemerintahan Kota Padangsidempuan...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mumpung rumah belum sepih

Mumpung rumah belum sepih

MUMPUNG RUMAH BELUM SEPI

Ketika anak-anak sudah besar, maka rumah akan sepi dari keributan yang mengganggu. Kita tidak akan mendapati lagi gambar-gambar lucu di dinding rumah, atau striker dengan warna-warna norak di pintu kulkas.

Ketika anak-anak sudah besar, kita akan bisa duduk tenang sambil membaca buku. Tanpa harus didatangi si kecil hanya karena ingin kita usap kepalanya, atau datang langsung menggelanyut di punggung kita membisikkan kata-kata menggelikan di telinga.

Ketika anak-anak sudah besar, kita tidak akan menemukan sisa roti isi telah penyet di bawah kasur, bekas rautan pencil tercecer di karpet, atau biji-biji jeruk yang bertebaran di seluruh penjuru kamar.

Ketika anak-anak sudah besar, kita tidak akan kaget menemukan games kesayangan mereka tiba-tiba terinstall di hape kita, atau dikagetkan dengan pesan bahwa pulsa kita telah habis karena dimakan data per-kb.

Ketika anak-anak sudah besar, kita tidak akan dibisingkan pekikan mereka berebutan siapa yang paling dulu menggunakan kamar mandi di pagi hari, atau si adek yang bersimpuh di depan kamar mandi menggedor agak kakaknya cepat-cepat keluar.

Ketika anak-anak sudah besar, kita akan santai berjalan di mini market, tanpa khawatir ketika melewati rak permen dan cokelat.

Ketika anak-anak sudah besar, kita baru sadar bahwa kehidupan sudah berubah. Anak-anak sudah meninggalkan sangkar mereka. Rumah menjadi sepi. Sungguh sepi, kehilangan kemeriahan yang dulu. Lalu ketika mereka datang mengunjungi kita sembari membawa anak-anak mereka, kenangan riuhnya rumah kembali hadir dalam benak kita. Kita tersenyum sakit.

Ketika anak-anak sudah besar, mungkin kita akan menyesali kenapa dulu mudah sekali menghukum mereka. Padahal sangat mungkin mereka tidak tahu apa kesalahan yang mereka perbuat. Saat itulah kita akan menangis, hanya mendekap foto-foto masa kecil mereka.

Sungguh masa-masa itu tinggal kenangan. Yang bisa kita lakukan hanyalah menangis. Maka nikmatilah masa demi masa bersama tumbuh kembang anak-anak kita. Keindahan hari ini, sebentar lagi akan berubah hanya sebagai kenangan. Nikmatilah kebersamaan dengan mereka selagi masih kecil. Karena begitu besar, mereka akan punya kesibukan masing-masing.

Semakin kita bisa menikmatinya saat mereka kecil, semakin kita bisa menikmatinya saat mereka dewasa.

Saat ini anak-anak ingin sering bercakap dengan kita. Sebentar lagi, mungkin kita menunggu-nunggu mereka berbicara kepada kita, tapi tak kunjung ada.

Saat ini mereka duduk menggelanyut di tubuh kita; ingin bersama kita ke mana pun kita pergi. Sebentar lagi, mereka mungkin akan kesal saat kita potong kesendiriannya, atau kita masuki kamarnya. Mereka akan berat sekali diajak jalan bersama kita.

Saat ini hati mereka untuk kita sepenuhnya. Sebentar lagi hati mereka juga untuk orang lain. Apalagi jika saat kecil, kita tidak titipkan cinta kita di hati mereka.

Oleh karena itu, sekaranglah saat yang tepat untuk mengisi hati mereka dengan cinta kita, agar mereka masing mengenal kita setelah dewasa.

Allah Taala berfirman:

“Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.” [An-Naml: 19].

Tulisan aslinya di: http://mukjizat.co/index.php/2018/09/16/nikmati-masa-kecil-anak/

* Pesan berbagi, Anda tidak perlu merasa harus menjawabnya.

** Mensharenya pun tak memerlukan izin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post