Bukan Impian Tapi Membawa Berkah

Part.1

#TantanganGurusiana

Arisa adalah sahabat ku sejak di SMP dulu, ia teman yang baik walaupun tingkah nya sering membuat jengkel teman-teman lain,tapi ia sering juga membuat teman lain tertawa terpingkal-pingkal,ia tidak tergolong anak yang cerdas IQ nya biasa saja, kalau pelajaran matematika ia sering takut, pasal nya guru matematika sangat cerewet ,aku juga sering di jewer karena terlalu lama mikir kalau di suruh mengerjakan PR ke papan tulis. Tapi setelah kelas 3 SMP Arisa berubah menjadi anak yang pendiam , ia tidak banyak tertawa seperti dulu apalagi membuat jengkel teman-temannya,aku pernah menyanyakan pada nya ada apa sebenarnya, tapi ia tersenyum sambil berlalu , sampai masa ujian datang , sebelum kabar kelulusan aku bertanya kepada nya ," Sa. kamu mau melanjutkan kemana " , dia tidak menjawab,aku jadi ingat kata-kata nya waktu di klas 1, " aku mau jadi polwan kalau bisa ", mungkin itu cita-cita nya. setelah menerima ijazah aku pun tidak pernah bertemu Arisa , sulit tuk menghubungi nya pada saat itu, karena hanya surat sebagai alat komunikasi pada waktu itu.

Waktu pun berlalu, tiba saat nya pendaftaran masuk sekolah dimulai ,aku mendaftar di SPG ,sekolah pendidikan guru satu-satu nya di daerah kami, sengaja aku mendaftar ke SPG ,karena cita- cita ku ingin menjadi guru dari sejak aku sekolah Dasar. yang mendaftar sekolah disini bukan hanya yang berasal dari daerahkami saja , tapi dari daerah lain pun ikut mendaftar, pendaftaran di tutup dua hari kedepan , satu minggu lagi test . seminggu kemudian kami test,sebelum masuk ke ruang yang di tentukan kami menunggu diluar kelas ,betapa senang nya kami dapat saling kenal ,tiba-tiba aku melihat sosok yang sudah ku kenal sejak lama , setelah lulus SMP ketika itu menghilang, "Arisa " sapa ku sambil memeluk bahu nya , ia tertawa sambil menjabat tangan ku, sudah lama aku merindukan tawa nya seperti ini , namundalam tawa nya yang lepas , masih saja ku lihat rasa kecewa di wajahnya .ada apa geranagn yang terjadi pada Arisa. tidak banyak yang dapat kami ceritakan , karena 10 menit kemudian kami masuk kelas ,ternyata Arisa satu kelas dengan ku.