#TantanganGurusiana 30 hari

#hari ke-30

Parsah (3)

Setelah selesai Administrasi kami pulang ke mes pemda kemayoran, koper yang berisi pakaian kami tinggal di kamar setelah minta izin nginap selama 4 malam untuk kedepan . setelah istirahat aku dan anak ku pergi lagi kerumah sakit, disana di layani dengan baik , tidak banyak urusan nya kami di antar oleh petugas ke kamar untuk kami nginap di rs jam 19.15, mulai malam itu aku sudah di beri tindakan ,semua di periksa dengan mengambil semple darah ,untuk ngambil darah ada 7 kali tusukan jarum baru full darah untuk di periksa, alangkah sakit nya , kata perawat aku harus puasa , besok jam 5 pagi dokter sudah ada din ruangan untuk tindakan . stelah mendengar itu ntah apa yang ada di dalam pikiran ku, tengah malam aku menangisi semua ,rasa nya akan kering air mata ku saat itu, aku hanya memohon pada Nya ,bersujut meminta pada Nya ,bila memang ini waktu ku , aku memohon ampunan Nya dan matikan lah aku dalam husnul khotimah. Jam 5 pagi aku di bawa keruangan oprasi ,dengan perawat-perawat yang ramah dan baik seperti lupa diri ini dalam keadaan sakit. 30 menit menunggu di ruangan itu, setelah itu aku di bawa ke ruanagan oprasi , doctor mulai berdoa untuk memulai tindakan , dalam keadaan sadar semua tindakan di lakukan aku dapat melihat , termasuk melihat jantung ku yang selama ini bermasalah,dapat di lihat arteri yang tersumbat atau tidak .yang memicu serangan jantung . tindakan selesai dokter memberi jempol pada ku, kupikir tidak ada masalah pada jantung dan bisa langsung pulang .

Siang itu hujan sangat deras , aku masih di rumah sakit menunggu keputusan dokter, tapi beberapa jam aku tunggu belum juga ada kabar . sampai jam 17.30. barulah ada perawat masuk ke kamar memberi tahu , aku harus di EHO/IKG agar dapat di ketahui yang sebenar nya. Dengan kursi roda aku di dorong masuk keruang pemeriksaan ,tidak begitu lama EHO selesai, kembali aku di antar ke kamar.

Sore itu aku dan anak ku belum bisa pulang hasil dari pemeriksaan dan tindakan pagi belum ada, aku dan anak ku tetap menunggu di kamar itu dan nginap satu malam lagi,rasa bosan mulai lagi membelenggu ,terasa lambat dari detik ke menit ,dari menit ke jam berganti . Pagi jam 7.30 dokter dan perawat datang menemui ku di kamar ,lagi –lagi dokter memberi jempol pada ku, sambil berkata “ibu semua nya bagus ,tidak ada kemungkinan mati mendadak” aku terharu mendengar itu ,” tapi katup itu yang bermasalah “ lanjut dokter itu, sebaik nya ibu jangan pulang “ , aku terdiam menahan tangis . namun akhir nya aku di perbolehkan pulang.

Pagi itu kami pulang ke mes , empat malam kami disana sambil memulihkan pergelangan tangan yang dipakai untuk tindakan. Hari sabtu kami pulang ke Belitung , sebulan setelah ke Jakarta aku kembali control ke RSUD, dokter bertanya , dan ku berikan hasil dari rumah sakit PELNI, seperti biasa dokter memriksa keadaan ku, “ bu , ibu harus oprasi, gak sembuh bu klo belum di oprasi” aku terkejut ,ternyata dokter masih saja nyuruh oprasi. Akhirnya pikiran ku tambah kacau lagi. Sekarang aku hanya pasrah apa pun itu aku hanya berserah pada Allah yang maha penyembuh , karena rasa sayang ku pada anak-anak ku, anak didik ku lebih dari rasa sayang pada diri sendiri . bukan aku takut dengan kematian , tapi aku takut belum memberi apa-apa pada anak- anak ku.

selesai