5 Fakta Unik Swab Antigen di Sekolah Dasar
Senin, 11 Oktober 2021
TAGUR-258 (365)
***
6 Oktober 2021,
Sekolah kami menerima surat dari Puskesmas Toroh II. Isinya tentang kegiatan Random Sampling Swab Antigen di Sekolah. Menerima suratnya saja hati ini sudah tak karuan apalagi di situ jumlah yang diperiksa adalah guru dan siswa. Segera kami menindaklanjuti kegiatan tersebut. Peserta didik diminta menyiapkan fotocopy kartu keluarga. Setiap SD diminta menyiapkan 20 peserta ( guru dan siswa) untuk diperiksa swab antigen. Kebetulan yang kami pilih adalah siswa saya yaitu kelas 5. Jumlahnya pas 20.
11 Oktober 2021,
Pelaksanaan kegiatan swab antigen adalah hari ini. Ada dua petugas dari Puskesmas Toroh II yang datang dan segera melaksanakan kegiatan.
Ada 5 fakta unik dari kegiatan tersebut :
Pertama, alasan dipilihnya peserta yaitu hanya siswa. Kenapa dipilih hanya siswa? Kebetulan kelas 5 jumlahnya pas 20. Jadi misal dalam satu kelas ada yang di swab dan ada yang tidak takutnya akan timbul pertanyaan. Kok si A di swab dan saya tidak Bu?
Kedua, siswa tidak tahu akan kegiatan swab antigen. Dalam hal ini kami memang sengaja diam, jika diberitahu takutnya mereka tidak berangkat sekolah dengan berbagai alasan.
Ketiga, satu rasa setelah di swab. Apa yang mereka rasakan? Katanya sih pengen bersin terus. Saya hanya mengangguk sambil tersenyum dan berkata dalam hati,"Kamu merasakan yang tidak ibu rasakan, Nak".
Keempat, ekspresi campur aduk. Ketika pelaksanaan kegiatan ini anak-anak memperlihatkan ekspresi yang berbeda-beda. Ada yang wajahnya tersenyum tapi hatinya takut. Ada juga yang menangis langsung tertawa karena digoda teman-temannya. Ada lagi yang unik, mereka langsung lari keluar kelas tapi saya tahan dan akhirnya duduk kembali. Setelah saya tahu alasannya akhirnya saya persilakan keluar. Dia berkata, "pengen bersin, Bu!"
Kelima, Bu guru sempat kemringet alias keluar keringat dingin. Kok bisa? Ya karena melihat anak-anak di swab dengan berbagai polah tingkahnya. Sebagai juru foto juga karena sebagai bukti yang harus dikirim ke Puskesmas. Sebagai juru panggil sesuai kartu keluarga. Bagaimana tidak keluar keringat? hehe.
Alhamdulillah kegiatan berjalan dengan lancar. Sempat ngintip story whatsAppnya petugas Puskesmas hasilnya negatif.
Semoga dengan adanya kegiatan dan melihat hasilnya, kita bisa segera melaksanakan pembelajaran tatap muka seperti semula. Aamiin YRA.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kami baru besok pagi
Siap
Kamu merasakan yang tidak ibu rasakan, Nak. Hahahaha. Baarakallaahu fiik ibu Sutarti
Aamiin