Lomba Menulis Bulan April

//

Banyak Membaca Buat Hidup Lebih Bermakna

Karya : Sutarti

Manusia dari kecil hingga dewasa tak lepas dari kegiatan membaca. Sejak dini guru mengajarkan pada siswa untuk mulai belajar mengenal huruf, menggabungkan, kemudian sedikit demi sedikit mengeja dan akhirnya bisa membacanya. Siswa dihadapkan pada selembar kertas hingga buku tebal yang berisi tentang informasi terbaru dan terhangat.

Hidup seseorang akan semakin berwarna dan tidak ketinggalan jaman. Semua itu bisa terjadi jika rajin dan selalu memperhatikan segala sesuatu yang terjadi di sekitar kita. Orang akan terlihat biasa saja atau bahkan tidak tahu sama sekali karena tidak mau berbaur dengan orang lain. Menyendiri alias kuper (kurang pergaulan) membuat orang tersebut menjadi minder. Jangan pernah ada pada titik tersebut!

Sudah sepantasnya kita sebagai generasi pendidik selalu berusaha mencerdaskan siswa kita untuk menjadi lebih baik. Pandai dalam membaca situasi dan keadaan di lingkungan. Jangan bosan untuk selalu mengajak siswa berjuang di jalan lurus yaitu pendidikan yang berkelas dalam dunia literasi.

Dalam hidup harus banyak hal yang perlu diwujudkan. Setiap manusia memiliki tujuan ke depannya. Menjadi lebih baik dan pandai tentunya. Penuhi dan buat hidup ini dengan sensasi positif. Banyak belajar untuk menunjang kerasnya kehidupan yang ada. Banyak tantangan yang wajib dilalui dan hendaknya kita berusaha untuk menyingkirkan tantangan yang ada di depan mata dengan penuh keberanian.

Di bulan Ramadan ini kita juga dihadapkan pada banyak ujian. Selain menahan lapar dan haus, manusia juga diminta untuk banyak membaca. Lakukan apa yang menurut Anda baik. Kerjakan yang menurut Anda buat jiwa tenang. Makna dari kalimat-kalimat tersebut yakni manusia di bulan ini harus banyak membaca Al-Qur.’an supaya hidup jauh lebih tenang dan nyaman.

Selain apa yang dibaca di bulan Ramadan, hendaknya manusia membaca untuk hidup. Lalu apa artinya? Hidup ini banyak hal yang perlu disempurnakan. Jangan menjadi generasi yang tidak tahu apa-apa apalagi tidak bisa membaca. Sebuah renungan untuk semua orang bahwa hidup tidak akan berguna jika kita tidak bisa membaca.

Kehidupan akan terus berjalan, pastinya dengan semakin banyak informasi yang masuk ke kita. Pandai membawa diri dan tidak tutup telinga dengan semua hal yang terjadi di lingkungan. Di tempat kerja yakni di sekolah, kita harus terapkan dan menegakkan kegiatan positif yakni membaca. Dengan membaca cerahkan dunia anak ke depannya. Kita wajib pegang kalimat tersebut.

Membaca mampu membuat seseorang merasa puas lahir dan batin. Apalagi jika memiliki bacaan favorit. Seperti novel misalnya, maka akan berlama-lama di tempat ternyaman untuk menyelesaikan membaca. Bahkan akan merasa puas lagi dengan berburu jika ada promosi buku melalui sosial media. Hal ini termasuk salah satu pengalaman penulis. Memburu buku favorit untuk mendapatkan kepuasan hati.

Kehidupan lebih bermakna dan puas dengan membaca. Maka marilah kita banyak membaca untuk bisa menggenggam dunia. Jelajahi semua hal untuk meraih impian dalam hidup dengan membaca. Mode ternyaman jika kita ada pada frekuensi yang sesuai dengan tujuan hidup kita.

Profil Penulis

Sutarti, S.Pd.SD, Lahir di Grobogan dan saat ini pindah tugas di SD Negeri 1 Krangganharjo, Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Penulis telah menghasilkan 24 buku karya mandiri dan antologi. Saat ini menjadi pengurus aktif di Asosiasi Guru Penulis Grobogan (AGPG). Sebuah organisasi yang membersamai para penulis di Kabupaten Grobogan untuk menghasilkan karya.

Penulis bisa dihubungi WA. 085727099677. Alamat email: [email protected] . FB. Tatiex_tweet.