Ibu, Kasih Sayang dan Pengorbananmu Tak Berbatas
Jumat, 10 Desember 2021
#Lomba Desember
***
Ibu, Kasih Sayang dan Pengorbananmu Tak Berbatas
Oleh : Sutarti
Kata mereka diriku selalu dimanja
Kata mereka diriku selalu ditimang
Oh, bunda ada dan tiada
Dirimu kan selalu ada di dalam hatiku
………………………………………..
Mendengar lagu Melly Goeslaw raga ini langsung terdiam rapuh. Seketika air mata ini mengalir dengan derasnya. Bayangan masa lalu kembali hadir. Ibu, semua yang engkau berikan mampu menjadikanku seperti sekarang ini. Usaha, doa, dan tulusnya pengorbanan yang telah kau berikan untukku.
Tiga puluh tahun yang lalu, di sela derasnya rinai hujan. Engkau pulang tanpa payung ataupun jas hujan. Terlihat tubuh rentamu basah kuyup, tangan kananmu membawa plastik hitam dan menggigil kedinginan. Entah dari mana tak sempat ku tanya waktu itu. Keesokan harinya tampak sepiring mie goreng tertata manis di meja makan. Aku tersenyum dan bersiap menyantapnya. Engkau mendekat dan mengambilnya untukku. Ketika aku mengajakmu sambil tersenyum engkau berkata, “Ibu sudah kenyang, Nak!”.
Bahagiaku adalah melihat Ibu selalu tersenyum untukku. Malam itu ku mendekati dan memijit kakinya. Terlihat telapak kaki yang pecah-pecah karena jarang memakai alas. Ia tampak lelah karena seharian bekerja. Sengaja kubiarkan kantuk yang melandanya itu mengantarkan dalam tidur malam itu. Tidur dengan nyenyak Ibu, aku bahagia bisa terus di dekatmu.
Sang fajar datang, tampak ayam jantan berkokok bersahut-sahutan. Terlihat Ibu sudah sibuk menggoreng keripik singkong di dapur. Setiap hari ia melakukannya dengan tulus dan ikhlas. Aku berusaha membantunya dengan memasukkan keripik-keripik itu ke dalam plastik dan siap untuk dijual di pasar. Semuanya dilakukan demi mencukupi kebutuhan keluarga terutama sekolahku.
Ibu, kasih sayangmu padaku tak berbatas. Pengorbanan yang engkau berikan begitu besar untukku. Sore itu tidak sengaja ku mendengar dari tetangga sebelah. Seketika dada ini terasa sesak, air mata turun dengan sendirinya. Aku jadi tahu, ternyata hujan waktu itu Ibu baru saja dari sana untuk membelikan mie goreng. Namun, bukan itu yang membuat hati ini sedih dan resah. Ternyata uangnya waktu itu tidak cukup, dan Ibu berjanji untuk melunasi di esok harinya.
Ibuku mengorbankan kebahagiaannya demi membahagiakanku. Ia tidak mau melihat anaknya sakit dan sedih. Ingin sekali aku memeluknya waktu itu. Ku berlari pulang dan segera mencarinya di belakang. Namun, tak kutemukan ia di sana. Kucoba berlari ke samping rumah, beliau ternyata sedang mempersiapkan bahan untuk jualan esok hari. Kupeluk dan kucium tanpa berkata-kata. Ibu sepertinya heran dengan kelakuanku waktu itu. Kudekap dan berkata lirih di telinganya, “Aku sayang sama Ibu”.
Ia merelakan kebahagiaannya demi membuat kita tersenyum ceria. Panas tak pernah dirasa dan hujan tak membuatnya gentar untuk tetap bekerja. Semuanya demi mewujudkan cita-cita dan masa depan yang ada di depan matam. Rasa kasih dan sayangnya begitu besar. Ia tak mau melihat kita menangis kekurangan. Ia tak kan pernah mau membagi laranya pada kita. Tak pernah menunjukkan lelah dan letihnya. Berjuang sekuat tenaga demi kita, buah hatinya.
Bahagiakan Ibu selagi kita mampu membahagiakannya. Kata-kata itu ternyata benar adanya. Beliau sudah berkorban dalam membesarkan kita. Berjuang dalam segala hal. Rasa kasih sayang dan tulus doanya mampu membuat kita seperti ini. Buat bangga ia selagi kita masih bisa. Buat ia tersenyum dengan apa yang kita capai saat ini. Sayangi dan cintai ia dengan sepenuh hati. Jangan pernah sia-siakan perngorbanannya selama ini untuk kita.
Profil Penulis
Sutarti, S.Pd.SD, Saat ini masih aktif mengajar di SD Negeri 1 Plosoharjo Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan.
Beberapa buku mandiri telah berhasil diterbitkan di MediaGuru. Di antaranya adalah Cerita Sang Juara: Cerita Anak Pengembang Karakter (2018), Mamah, Cepat Pulang, Ya! (2020), Kisah Gadis Penjual Keripik Bayam (2020), Bunga Tidur yang Mencekam (2020), Cita Ceria Siswaku (2021), Untaian Rindu dalam Aksara (2021), dan Jejak Literasiku di MediaGuru (2021).
Penulis saat ini menjadi pengurus aktif di AGPG ( Asosiasi Guru Penulis Grobogan ). Sebuah organisasi yang membersamai para penulis di Kabupaten Grobogan.
Penulis bisa dihubungi di WA. 085727099677. Alamat email: [email protected] . FB. Tatiex_tweet dan IG: tatiex_tweet.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kisah yang mengharukan. Smg kita bisa membahagiakan ibu kita. Keren, Bun.
Aamiin
Pasti akan jadi pemenang di Bulan ini, barokallah Bu Sutarti, salam sehat dan bahagia selalu
Aamiin, nuwun Bapak
Pasti akan jadi pemenang di Bulan ini, barokallah Bu Sutarti, salam sehat dan bahagia selalu
Aamiin
Luar biasa. Ulasan yang sangat menarik dan sangat Menginspirasi. Semoga sehat dan sukses selalu buat Ibu bersama keluarga tercintanya
Aamiin
Luar biasa dan sangat menyentuh. Semoga sehat dan sukses selalu buat Ibu bersama keluarga tercintanya
Aamiin
Keren menewen bunda. Semoga lolos menjadi salah satu pemenang lomba periode Desember. Pakde malah belum kirim walaupun sudah selesai nulis.
Siap
Siap
Alhamdulillah pakde sekeluarga sehat. Semoga bunda sekeluarga selalu sehat dan bahagia.
Aamiin
Haru membacanya. Semoga menang Bucantik. Sehat dan sukses selalu
Aamiin
Semoga sukses menjadi pemenang ya Bu
Aamiin
Baarakallaahu fiik ibu Sutarti
Aamiin
Kisah yang mengharukan dan menyentuh Bu. Sukses ya Bu.
Aamiin
Mantap. Artikel kisah cinta tulus ibunda. Diawali dengan syair, Melly G,.juga ulassnnya. Mengharu, bu. Salut
Terima kasih
Semoga sukses Bun
Aamiin
Selalu ada sejuta cerita untuk sosok yang bernama ibu.. Semoga lolos artikel nya bun
Aamiin
Baper bacanya bucan, semoga lolos tulisannya.... salam sukses
Aamiin
Luar biasa keren ibu cantik.. Salam sukses
Aamiin
Mantap bun lagu ibu selalu membawa hati kita mulai sadar kalau ibu adalah sosok perempuan tangguh
Betul
Sangat menyentuh Ibu Su.
Terima kasih
Wauw...keren bunda. Slmt berlomba smga sukses menang ..
Aamiin
Bicara tentang ibu tak kan ada habisnya. Semua samgat menyentuh..Semoga lolos bunda
Aamiin
Keren.bun...semoga lolos jadi pemenang
Aamiin
Mantap Bu, semoga lolos.
Aamiin
Kasih ibu tak akan habis untuk ditulis....kasih tang tidak berbatas... Keren sekali tuisannya semoga menang.
Aamiin
Ulasan yang luar biasa, Bu. Ibunda memang tiada duanya. Salam sukses selalu.
Aamiin
Menyentuk dan mantap bingit ualsannya Bun. Salut tuk karya Bunda. Sukses selalu Bunda
Aamiin
Kisah tentang Bunda yang penuh haru. Siap masuk antologi lagi Bunda. Salam sukses selalu.
Aamiin
Luar biasa, Bun. Kisah tentang Ibu selalu menggugah rasa haru dan air mata. Sukses selalu buat Bunda.
Aamiin
Mantul Bu. Sungguh menyentuh. Antologinya dapat ini. Salam sehat dan sukses selalu. Tetap Semangat.
Semangat
Keren bunda hebat..juara dech..sukses sll nggih
Aamiin
Maa sya Allah, ulasannya keren bunda.
Terima kasih
kerreeen..smg juara
Aamiin
luar biasa...keren mba smg juara
Aamiin
Mantap sekali ulasannya, bun. Semoga sukses!
Aamiin
Perjuangan dan doa ibu tak lekang dimkn waktu
Betul Mom
Ulasannya mantap keren bunda. Semoga bisa lolos sebagai salah satu pemenangnya.
Aamiin
Ulasan yang sangat keren sekali bu Sutarti semoga semakin sukses dalam berkarya salam literasi
Aamiin
keren dan bernas semoga berhasil dan menang sehat selalu bunda Sutarti.
Aamiin
mantap keren cadas... cerita keren menewen, merindu ibu... salam literasi sehat sukses selalu mbak Tatik
Aamiin
Kasih ibu tak berujung. Sayangi dan cintailah dia. Keren sekali tulisannya bunda. Sehat dan sukses selalu untuk bunda
Aamiin
Luar biasa bu..mengusik jiwa yang merindu pada ibu..
Betul Bunda
Menyentuh sekali..., jadi teringat akan bunda...
Kangen
taksengaja air mata mengalir mbk. Luar biasa
Terima kasih