Selasa, 14 Juni 2022

TAGUR-365 (27)

***

Profesi guru adalah sangat mulia. Mereka memiliki banyak harapan dan impian. Punya siswa yang cerdas, pintar, kreatif, dan berkarakter baik. Apalagi setelah hampir dua tahun tidak bisa belajar secara maksimal. Belajar dari rumah, tugas dikirim melalui handphone, tatap muka dengan guru dibatasi, dan masih banyak yang lainnya. Kejadian ini berawal dari datangnya virus corona. Semua berubah mulai dari cara belajar hingga karakter siswa.

Selain mentransfer ilmu ke siswa, ada beberapa guru yang diberi tugas tambahan yaitu sebagai bendahara dan operator BOS. Dulu, tak pernah ada kisah bendahara BOS yang bingung karena uangnya belum cair. Dulu juga tidak ada keluhan kalau harus lembur dan bekerja melebihi jam kerjanya. Semua tampak tenang dan bisa selesai tepat waktu. Namun, sekarang semuanya banyak berubah. Memang benar kita hidup di era perubahan. Tidak monoton alias tidak itu-itu saja. Harus mau diajak berubah menjadi lebih baik termasuk dalam pengerjaan keuangan BOS.

Bendahara dan operator BOS sekarang sangat berbeda. Banyak tuntutan dan sebagai tumpuan dari cairnya dana. Jika belum cair pasti ada sesuatu yang terjadi dan bendahara pasti yang ditanya. Banyaknya aplikasi yang muncul dalam pengerjaannya. Tak jarang antar kecamatan itu berbeda. Tinggal mau pakai yang mana. Beberapa waktu lalu disibukkan dengan SIMBOS. Sosialisasi bulan Agustus 2021, selesai itu langsung diminta mengerjakan administrasi di aplikasi tersebut selama satu tahun. Bendahara harus belajar dulu baru bisa mengerjakan. Sampai benar-benar paham dan mampu menyelesaikannya.

Ketika SIMBOS sudah mulai lancar, secara tiba-tiba datang aplikasi baru yaitu ARKAS. Butuh waktu lama juga untuk mampu memahaminya. Banyak hal yang terjadi dan bendaharalah yang kena dampaknya. Memang semua butuh proses menjadi lebih baik lagi.

Inilah kisah awal dari cerita pejuang ARKAS.

Salam literasi dari Grobogan.