Selasa, 15 Maret 2022

TAGUR-365 (84)

***

Pendaftaran online Lomba Menulis 2022 telah berlalu. Saatnya selangkah menuju babak baru yaitu pengiriman naskah. Dua hari adalah waktu yang sangat singkat, jadi harus benar-benar dimanfaatkan agar tidak terlambat ataupun tersesat.

Sembilan hari sudah alih profesi sejenak menjadi narahubung. Ya, walaupun dalam keseharian juga sama tapi ini terasa beda. Lomba Polres Grobogan ini memang sangat luar biasa, banyak yang antusias mengikuti kegiatan ini. Rasanya tidak seperti membersamai lomba dan kegiatan literasi yang lainnya.

Ada beberapa hal yang sengaja ingin kutuliskan di blog ini tentang lomba menulis yang saat ini sedang berlangsung. Kisah manis dan tidak ada yang pahit mengiringi.

Pertama, sebagai narahubung harus tetap semangat dalam melayani telepon dan chat yang masuk. Jika bisa langsung di balas dan diangkat. Jika semenit tidak tersambung maka kejadiannya akan seperti sore ini.

Kedua, menjadi narahubung itu banyak yang diuji termasuk kesabaran. Menjawab beberapa pertanyaan yang sama. Menjelaskan apa yang sudah ada dalam juknis Kembali. Mengulang dan mengulang padahal sudah dijawab di chat sebelumnya. Alhamdulillah, kesabaran memang sedang diuji. Kali ini yang menguji adalah peserta lomba. Lain kali mungkin dari guru pendampingnya.

Ketiga, menjadi narahunung itu harus siap 24 jam. Waktu istirahat ya digunakan untuk tidur/bobok. Namun, sepertinya itu tidak bisa kulakukan. Belum bisa fokus tidur kalau belum benar-benar mengantuk.

Cerita ini nyata bukan fiksi, apabila ada kesamaan cerita mohon dimaafkan.

Betul memang, narahubung itu harus happy.

Salam literasi dari Grobogan..